• Senin, 22 Desember 2025

Fenomena Langka: Hari Ini, Selasa 5 Agustus 2025, Jadi Hari Terpendek yang Tak Disadari Manusia

Photo Author
- Selasa, 5 Agustus 2025 | 06:15 WIB
Fenomena Langka: 5 Agustus 2025 Diprediksi Jadi Hari Terpendek (Pixabay/gerdaltman)
Fenomena Langka: 5 Agustus 2025 Diprediksi Jadi Hari Terpendek (Pixabay/gerdaltman)

KONTEKS.CO.ID - Tanggal 5 Agustus 2025 diperkirakan akan menjadi hari yang berbeda dari biasanya karena masuk dalam kategori hari terpendek dalam perhitungan waktu modern.

Meskipun perbedaannya sangat kecil dan nyaris tak terasa oleh manusia, secara ilmiah fenomena ini memberikan gambaran menarik tentang bagaimana Bumi terus berubah dari waktu ke waktu.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal satu hari sebagai waktu selama 24 jam, atau 86.400 detik. Waktu ini dihitung berdasarkan rotasi penuh Bumi pada porosnya.

Baca Juga: Mengenal Safhira Najma, Mahasiswi Baru Termuda di ITS: 'Na'-kana' dhari' Bangkalan, Usianya 15 Tahun

Artinya, setiap individu di Bumi menggunakan waktu tersebut untuk bekerja, belajar, beraktivitas, hingga beristirahat.

Namun, siapa sangka bahwa durasi satu hari ternyata bisa berubah meski sangat tipis?

Mengapa 5 Agustus 2025 Menjadi Hari Terpendek?

Fenomena ini terjadi karena rotasi Bumi mengalami percepatan, sehingga durasi satu hari menjadi sedikit lebih singkat dari biasanya.

Berdasarkan laporan ilmiah dari Live Science, pada 5 Agustus 2025, waktu rotasi Bumi diperkirakan akan lebih cepat sekitar 1,3 hingga 1,51 milidetik dari normalnya.

Artinya, pada hari tersebut, durasi waktu dalam sehari tidak lagi tepat 86.400 detik, melainkan sedikit lebih pendek.

Meskipun perbedaannya hanya milidetik (1 milidetik = 0,001 detik), ini cukup untuk dicatat dalam pengukuran waktu presisi tinggi yang digunakan dalam ilmu astronomi dan sistem penanggalan modern.

Baca Juga: Siap-Siap, Besok 5 Agustus Waktu Siang-Malam Lebih Cepat! Ini Penyebabnya

Apa Penyebab Rotasi Bumi Semakin Cepat?

Percepatan rotasi Bumi bukanlah hal baru dan dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:

  • Pengaruh gravitasi Bulan yang mengatur pasang surut laut dan memberi gaya tarik terhadap Bumi.

  • Perubahan distribusi massa Bumi, misalnya akibat pencairan es di kutub atau gempa bumi besar yang dapat memengaruhi keseimbangan planet.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X