• Senin, 22 Desember 2025

Rotasi Bumi Diprediksi Lebih Cepat pada 5 Agustus 2025, Tunggu Saja

Photo Author
- Selasa, 22 Juli 2025 | 13:02 WIB
Photo taken in Chon Buri, Thailand (Thamrongpat Theerathammakorn / EyeEm)
Photo taken in Chon Buri, Thailand (Thamrongpat Theerathammakorn / EyeEm)

KONTEKS.CO.ID - Sejumlah ilmuwan memperkirakan bahwa rotasi Bumi akan selesai lebih cepat dari biasanya pada 5 Agustus 2025, yakni lebih singkat sekitar 1,51 milidetik.

Prediksi ini menimbulkan berbagai dugaan tentang adanya percepatan dalam rotasi Bumi yang belum sepenuhnya dipahami.

Mengutip laporan dari Energy Reporters dan Live Science, para peneliti menyebut bahwa kecepatan rotasi Bumi kemungkinan akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang.

Salah satu faktor yang dicurigai memengaruhi fenomena ini adalah posisi Bulan pada tanggal tersebut, yang disebut menyebabkan waktu dalam satu hari berkurang antara 1,3 hingga 1,51 milidetik.

Baca Juga: Gempa Bumi Terkini Besar Magnitudo 6,9 Bikin Maluku Tenggara Bergetar

Sejak 2020, pola rotasi harian Bumi memang menunjukkan perubahan.

Studi terkini bahkan mengindikasikan bahwa Bumi terus mengalami percepatan rotasi dari tahun ke tahun, meskipun penyebab pastinya masih menjadi misteri.

Leonid Zotov, pakar rotasi Bumi dari Universitas Negeri Moskow, mengakui tidak ada penjelasan pasti atas fenomena ini.

Banyak ilmuwan menduga bahwa hal ini terjadi karena faktor internal dalam sistem Bumi, bukan karena pengaruh eksternal seperti samudra atau atmosfer.

Baca Juga: Gempa Bumi Terkini Guncang Kota Sabang Aceh, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami

Rekor rotasi tercepat tercatat pada 5 Juli 2024, saat Bumi menyelesaikan putaran hariannya 1,66 milidetik lebih cepat dari biasanya.

Menurut data dari Layanan Rotasi Bumi Internasional (IERS), momen tersebut bertepatan dengan posisi Bulan yang berada paling jauh dari garis khatulistiwa.

Meski selisih waktu ini terdengar sepele, dampaknya bisa cukup besar bagi sistem yang sangat bergantung pada akurasi waktu, seperti sistem navigasi satelit, jaringan komunikasi global, dan sistem keuangan internasional.

Ilmuwan saat ini mempertimbangkan kemungkinan penerapan "detik negatif", yakni pengurangan satu detik dari waktu resmi, tetapi keputusan final baru akan dibuat sebelum 2035.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X