KONTEKS.CO.ID - Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak erupsi Gunung Ibu, di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Bantuan ini sebagai upaya pemerintah melakukan penanganan bencana.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, bantuan berupa logistik, kebutuhan dasar dan buffer stock. Bantuan ini antaranya berasal dari lumbung sosial Kemensos yang ada di Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara.
“Sebagai upaya penanganan bencana erupsi Gunung Api Ibu, Kemensos sudah mengirim bantuan berupa logistik dan kebutuhan dasar senilai Rp651 juta melalui Sentra Wasana Bahagia di Ternate pada tanggal 15 Januari 2025 lalu,” kata Saifullah Yusuf di Jakarta, Minggu, 19 Januari 2025.
Baca Juga: Foto-Foto Shin Tae Yong di Film Ghost Soccer, Lokasi Syuting Jadi Ajang Jumpa Fans
Dijelaskan Saifullah Yusuf bantuan yang diberikan dapat dirinci berupa 20 tenda keluarga, dua tenda serbaguna, dan 890 paket makanan siap saji.
Kemudian ada 1.110 paket makanan siap saji, 400 paket makanan anak, 265 selimut, 180 kidsware, 200 family kit, 200 tenda gulung dan 200 kasur.
Sementara itu, bantuan dari lumbung sosial di gudang Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara, berupa 500 paket makanan siap saji, 320 paket makanan anak, 50 tenda gulung.
Lalu ada 100 kasur, 6 velbed, 240 paket pembalut, 170 selimut, 50 paket family kit dan 2 ton beras reguler.
Baca Juga: Tangis Ibu dari Shinta Amelia, Korban Kebakaran Glodok Plaza yang Baru Ulang Tahun
Terkait dengan penangan bencana ini, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Halmahera Barat telah mendirikan posko dapur umum sejak 17 Januari 2025 di halaman SMKS Anak Negeri di Desa Akesibu, Kecamatan Ibu.
Saat ini status Gunung Ibu telah ditingkatkan ke Level IV atau Awas. Erupsi yang terjadi sejak 15 Januari 2025 telah memicu dentuman keras dan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 meter di atas puncak.
Erupsi ini menyebabkan 287 kepala keluarga (KK) atau 649 jiwa mengungsi.
Baca Juga: Muhammadiyah Laporkan Dalang Pagar Laut ke Mabes Polri, Ada Agung Sedayu dan Kades Kohod
Mereka adalah warga dari enam kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Sangaji Nyeku, Kecamatan Soasangaji, Kecamatan Tuguis, Kecamatan Togoreba Sungi, Kecamatan Borona, dan Kecamatan Todoke.