daerah

Guru Honorer di Banyuwangi Diperiksa Gegara Komentari Tambang Emas, Kepala Sekolah Minta Maaf

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:40 WIB
Guru honorer di Banyuwangi diperiksa gegara komentari tambang emas Tumpang Pitu di media sosial (Foto: Iustrasi/Pexels)

KONTEKS.CO.ID - Satu kalimat singkat di media sosial menyeret seorang guru honorer di Banyuwangi, Jawa Timur ke pusaran polemik nasional.

Kritik sederhana terhadap tambang emas Tumpang Pitu berujung pemeriksaan internal sekolah, memicu perdebatan tajam tentang kebebasan berpendapat, etika pendidik, dan batas kewenangan institusi pendidikan.

Adalah Lia Winarso, guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Penganjuran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang menjadi pusat perhatian publik.

Ia dipanggil dan diperiksa pihak sekolah setelah menuliskan komentar di media sosial yang bernada kritik terhadap aktivitas tambang emas Tumpang Pitu.

Baca Juga: Tambang Rakyat vs Korporasi: Ratusan Warga Banyuwangi Geruduk PT BSI, Tolak 'Penjajahan' di Gunung Tumpang Pitu

Langkah tersebut menuai reaksi luas dari warganet dan pegiat kebebasan berekspresi. Banyak pihak menilai pemeriksaan terhadap Lia sebagai bentuk tekanan terhadap pendidik yang menyampaikan pandangan pribadi, terlebih ia bukan aparatur sipil negara.

Sorotan publik akhirnya mendorong pihak sekolah angkat bicara. Kepala SDN 2 Penganjuran, Ainur Rofik, secara terbuka mengakui bahwa langkah yang diambil sekolah terlalu jauh.

Guru honorer di Banyuwangi komentari tambang emas Tumpang Pitu yang berujung pemeriksaan etik (Foto: Instagram/@layla.2r)

"Memang saya akui itu berlebihan. Secara pribadi maupun lembaga saya minta maaf," kata Rofik, seperti dikutip Sabtu, 20 Desember 2025.

Permintaan maaf tersebut disampaikan menyusul gelombang kritik publik yang menilai klarifikasi internal terhadap Lia telah mencederai prinsip kebebasan berpendapat.

Baca Juga: Nekat Serang Prajurit TNI di Tambang Emas Ketapang, 2 WNA China Malah Dilepas Gegara Persoalan Ini

Sekolah Bantah Lakukan Intimidasi

Rofik menegaskan bahwa sekolah tidak memiliki niat melakukan intimidasi, apalagi menjatuhkan sanksi terhadap guru honorer tersebut.

Menurutnya, klarifikasi dilakukan semata untuk menjaga situasi kondusif di lingkungan pendidikan.

Halaman:

Tags

Terkini