KONTEKS.CO.ID - Penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, masih terus berlangsung.
Data terbaru Pusdalops BNPB mencatat sebanyak 1.116 jiwa masih berada di pos-pos pengungsian, meskipun sebagian besar warga telah pulang ke rumah mereka.
Para pengungsi tersebar di sembilan titik, di antaranya Rumah Kepala Desa Sumbermujur, Kantor Kecamatan Candipuro, Pom Mini Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo, SDN Supit Urang 04, SDN Sumber Urip 02, Balai Desa Oro-oro Ombo, Masjid Nurul Jadid Desa Supit Urang, BUMDes Desa Sumber Urip, dan Masjid Oro-oro Ombo.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari menyampaikan perkembangan upaya evakuasi, termasuk penyelamatan wisatawan yang sempat terjebak.
“Sebagian besar pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru, berangsur kembali ke rumahnya masing-masing. Sementara itu, sebanyak 187 orang wisatawan atau pendaki yang sebelumnya dilaporkan terjebak di Jalur Ranu Kumbolo, telah berhasil turun dengan selamat seiring dengan wilayah tersebut dinyatakan aman tidak terlintasi awan panas,” ungkapnya dalam keterangan pers, Jumat, 21 November 2025.
Layanan Pengungsi Tetap Jadi Prioritas
Meski jumlah pengungsi berkurang, pemerintah daerah bersama BPBD Jawa Timur dan BPBD Lumajang, serta unsur BNPB tetap memastikan pelayanan dasar bagi mereka yang bertahan.
Bantuan logistik terus disalurkan, termasuk dapur umum, makanan siap santap, terpal, selimut dan peralatan perlindungan diri.
BNPB Tindaklanjuti Kenaikan Aktivitas Semeru
Kenaikan status dan aktivitas vulkanik Semeru yang dipantau sejak Kamis kemarin mendapatkan perhatian langsung Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Menindaklanjuti hal itu, Deputi Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, turun meninjau wilayah terdampak untuk memastikan kelancaran penanganan.
BNPB juga memastikan dukungan penuh terhadap pemerintah daerah, terutama pada manajemen logistik dan penanganan darurat.
Raditya menyebut, pembersihan material erupsi masih berlangsung dan pemulihan layanan masyarakat menjadi fokus penting.