KONTEKS.CO.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Barat angkat suara terkait insiden tanah longsor di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Menurut Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono, pihaknya sudah memperingatkan beberapa kali.
Kata Bambang, ada kesalahan dalam metode penambangannya.
Baca Juga: Indonesia 'Buang' Herry IP, Ganda Putra Malaysia: Kami Bersyukur!
"Kami dari Dinas ESDM sudah memperingatkan berkali-kali, poinnya adalah memperingati berkali-kali, dan sudah bahkan diperingatkan agak keras," ujar Bambang kepada wartawan, Jumat 31 Mei 2025.
"Bahkan, ibu Kapolres sudah melakukan police line sebelum kejadian longsor, tapi ya bandel. Dan sore hari ini saya tutup sementara dan nanti mungkin malam oleh pak gubernur akan ditutup permanen," imbuhnya.
Tambang tersebut, sudah beberapa kali ditutup dengan diberi garis polisi, namun pengelola diduga kerap mengabaikannya.
Baca Juga: Banjir Barang Impor Lebih Murah, 3 Juta Buruh Tekstil di Depan Pintu PHK
Peringatan yang diberikan, kata dia, metode penambangan yang digunakan salah.
"Ya, kejadian seperti ini, metode penambangannya salah. Kita sudah peringatkan sejak Februari yang lalu," ujarnya.
"Harusnya dengan jenis batuan seperti ini, metode penambangan itu dari atas lakukan secara terasering, tidak dari bawah. Diperingatkan berkali-kali oleh inspektur tambang," lanjutnya.
Sebelumnya, terjadi bencana tanah longsor di area tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon terjadi pada pukul 09.30 WIB, Jumat pagi.
Baca Juga: Didekati Al Hilal, Bruno Fernandes Dapat Tawaran Kontrak Fantastis
Sebanyak 14 korban tewas, dan 8 lainnya masih dalam pencarian.