KONTEKS.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons laporan ke Komnas HAM soal dikirimnya anak-anak nakal ke Barak Militer TNI.
Menurut dia, program tersebut bukan bentuk paksaan dari pemerintah, melainkan respons atas permintaan langsung dari para orang tua.
Secara logika, kata dia, yang melaporkannya ke Komnas HAM seharusnya orang tua yang anaknya masuk pusat pelatihan bela negara.
Baca Juga: Komaruddin Hidayat Ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pers 2025–2028
“Ini kan anak-anak yang dikirim ke sini berdasarkan keinginan orang tuanya,” ,” ungkap politisi Partai Gerindra itu di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu 14 Mei 2025.
Dia menilai, laporan tersebut tidak berdasar. Sebab, pihak yang merasa dirugikan justru tidak mengadukan apa pun.
Orang tua yang menyerahkan anak-anaknya, lanjut Dedi, menyadari kondisi keluarga dan berharap adanya perubahan karakter melalui pendekatan kedisiplinan.
Baca Juga: Pihak Jokowi Tutup Upaya Damai, Kasus Ijazah Palsu Berlanjut ke Persidangan
"Karena saya diserahin oleh orang tuanya, karena ketidaksanggupan dia menangani di rumah,” ucapnya.
Lantaran itu, para orang tua menyerahkan anaknya melalui pola pendekatan pendidikan bela negara.
"Kalau dalam istilahnya, ini pendidikan berkarakter,” ujarnya.
Sementara, soal masih adanya perdebatan di kalangan anggota DPR RI, Mantan Bupati Purwakarta itu menyebut bentuk perhatian yang berlebihan.
Baca Juga: Operasional SPPG Bina Insani Bogor Ditutup Sementara karena Siswa Keracunan Makanan MBG
“Ya, mereka itu saking sayang sama saya, karena mereka sayang banget sama saya, saya nggak boleh salah,” kata dia.