Warga juga diimbau senantiasa waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu dari puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang terhubung dengan jalur aliran lahar.
Ancaman Nyata Masih Berlangsung
Dengan dua erupsi yang terjadi hanya dalam rentang dua jam, Semeru kian membuktikan statusnya sebagai gunung api paling aktif di Pulau Jawa.
Peringatan mitigasi kembali dipertegas karena potensi bahaya tidak terbatas pada erupsi langsung, tetapi juga lahar dan material guguran yang dapat terjadi kapan saja.***
Artikel Terkait
Pakar Vulkanologi ITB Ungkap Faktor yang Membuat Gunung Semeru ‘Mengamuk’ Tak Terduga
BNPB Dorong Pemkab Lumajang Relokasi Warga Terdampak Erupsi Semeru dari Dusun Sumbersari
BNPB Minta Cek Semua Perangkat EWS Pascaerupsi Semeru
Coba 'Akali' Hujan, BMKG–BNPB Luncurkan Operasi Besar-besaran Cegah Banjir Lahar Semeru
Cegah Banjir Lahar Dingin Mematikan, BMKG dan BNPB Kerja Bareng Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Gunung Semeru