KONTEKS.CO.ID – Masyarakat Kabupaten Gayo Lues, Aceh, mengalami krisis luar biasa pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di akhir November 2025.
Mereka berharap dunia internasional bisa memberikan bantuan di saat Pemerintah Indonesia kesulitan mengatasi hambatan yang ada.
Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Gayo Lues, Tgk Idris Arami. Ia mempertanyakan keterlambatan dan pembatasan bantuan kemanusiaan internasional di tengah kondisi warga yang semakin terjepit.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Bencana di Sumatera Capai 908 Orang, 410 Masih Hilang
“BBM kosong, stok makanan menipis, kami terkurung. Kenapa bantuan internasional dibatasi? Apa harus menunggu kami mati dulu?” keluh Tgk Idris Arami, Sabtu 6 Desember 2025.
Sampai hari ini, sejumlah kawasan di Kabupaten Gayo Lues masih total terisolir Karenna jembatan putus dan jalan yang hancur.
Idris mengatakan, dampak banjir bandang kini menimpa seluruh lapisan masyarakat. Sementara akses logistik hampir terhenti.
Baca Juga: Deforestasi Rezim Jokowi di Balik Bencana Sumatra, Poros Jakarta Raya Serukan Hentikan Serakahnomic
Masyarakat setempat berharap pemerintah pusat dan dunia internasional segera membuka jalur bantuan tanpa hambatan. Ini demi menyelamatkan nyawa dan mempercepat pemulihan di sana. ***
Artikel Terkait
Viral Warga Sibolga Jarah Minimarket, Begini Perasaan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Dihujat Warganet Terkait Penanganan Bencana Sumatra
Pemerintah Kerahkan 28 Helikopter untuk Bencana Sumatra, Prabowo: Gerak Cepat Sejak Hari Pertama
Korban Bencana Sumatra-Aceh Tembus 442 Jiwa, BNPB: Ratusan Hilang, Pengungsi Capai 140 Ribu Orang
Mahfud MD Bongkar Akar Bencana Sumatra: Ada Perusahaan Besar Merusak Hutan Besar-besaran Puluhan Tahun!
Luhut Binsar Pandjaitan Bantah Miliki PT Toba Pulp Lestari, Perusahaan Diduga Biang Kerok Bencana Sumatra