• Senin, 22 Desember 2025

BMKG: Gempa Magnitudo 5,2 di Tanimbar Dipicu Deformasi Batuan Lempeng Laut Banda

Photo Author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 08:01 WIB
Gempa M5,2 di Tanimbar dipicu oleh deformasi batuan lempeng Laut Banda  (Foto: Ilustrasi/Pexels)
Gempa M5,2 di Tanimbar dipicu oleh deformasi batuan lempeng Laut Banda (Foto: Ilustrasi/Pexels)

KONTEKS.CO.ID - Laut Banda, Maluku diguncang gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,2 pada Senin, 20 Oktober 2025 pagi tadi sekitar pukul 05.44 WIB.

Getaran terasa hingga Tanimbar Selatan, Maluku Tenggara Barat, namun hingga kini belum ada laporan kerusakan signifikan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemudian memutakhirkan gempa ini menjadi magnitudo 5,1 dengan episenter di koordinat 7,48 derajat Lintang Selatan (LS) dan 130,78 derajat Bujur Timur (BT), berlokasi tepatnya 79 km arah Barat Laut Tanimbar, Maluku Tenggara Barat, pada kedalaman 60 km.

Baca Juga: Gempa Bumi M5,2 Guncang Wilayah Tanimbar, Tidak Berpotensi Tsunami

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (oblique thrust fault)," terang Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya.

Daryono menambahkan, estimasi peta guncangan (shakemap) menunjukkan intensitas getaran di Tanimbar Selatan mencapai III MMI.

Kendati begitu, pemodelan BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami, dan hingga pukul 06.10 WIB belum terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock).

Baca Juga: Gempa Terkini Magnitudo 4,5 Guncang Cilacap dan Terasa Hingga Bantul, Ini Analisis BMKG

Daryono juga mengimbau agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada isu tidak valid. Masyarakat diminta memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali ke dalam rumah, terutama jika terdapat retakan atau kerusakan akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tandasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X