• Senin, 22 Desember 2025

3 Gempa Beruntun Hantam Melonguane Sulawesi Utara Pagi Ini, Terkuat Magnitudo 5,2

Photo Author
- Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:18 WIB
Tiga gempa bumi beruntun hantam Melonguane, Sulawesi Utara Sabtu, 11 Oktober 2025 pagi (Foto: Ilustrasi/Pexels)
Tiga gempa bumi beruntun hantam Melonguane, Sulawesi Utara Sabtu, 11 Oktober 2025 pagi (Foto: Ilustrasi/Pexels)

KONTEKS.CO.ID - Wilayah Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, diguncang tiga gempa bumi beruntun pada Sabtu, 11 Oktober 2025 pagi ini.

Rentetan gempa ini terjadi dalam rentang waktu kurang dari dua jam dan dirasakan di sejumlah daerah sekitar laut utara Sulawesi.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada laman resminya, gempa pertama terjadi pukul 05.20 WIB dengan magnitudo 5,2.

Baca Juga: Gempa Dahsyat M7,6 Hantam Melonguane Sulut, Guncangan Terasa hingga Manado dan Bitung

Episentrum gempa berada di koordinat 7,65° Lintang Utara (LU) dan 126,91° Bujur Timur (BT) atau sekitar 406 kilometer timur laut Melonguane, pada kedalaman 89 kilometer.

Tak lama berselang, gempa kedua mengguncang wilayah yang sama sekitar pukul 05.35 WIB dengan magnitudo 4,7. BMKG mencatat episentrum gempa ini berada di 6,37° LU dan 127,07° BT, berjarak 267 kilometer timur laut Melonguane dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa ketiga menyusul pada pukul 06.48 WIB, bermagnitudo 4,6, berlokasi di 7,00° LU dan 127,16° BT, sekitar 337 kilometer timur laut Melonguane, dengan kedalaman 10 kilometer.

BMKG menyebut ketiga gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Baca Juga: Tsunami Akibat Gempa M7,6 Terdeteksi di Melonguane, Ganalo, dan Beo, BMKG: Masyarakat Harus Tetap Waspada

Hingga laporan ini disusun, belum ada informasi mengenai dampak kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa beruntun tersebut.

Meski berjarak cukup jauh dari daratan utama Sulawesi, aktivitas seismik di wilayah laut utara ini menunjukkan masih aktifnya zona subduksi Laut Filipina, yang sering menjadi sumber gempa di kawasan Kepulauan Talaud dan sekitarnya.

BMKG terus melakukan pemantauan dan analisis lanjutan untuk memastikan karakteristik gempa serta potensi dampaknya terhadap wilayah pesisir utara Sulawesi dan perbatasan Indonesia-Filipina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X