KONTEKS.CO.ID - Aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara kembali meningkat tajam.
Gunung api aktif tersebut meletus hebat pada Kamis, 9 Oktober 2025 pukul 10.54 WIT, memuntahkan kolom abu setinggi 2.000 meter dari puncak kawah.
“Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Kamis, 09 Oktober 2025, pukul 10:54 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 m di atas puncak (± 3.325 m di atas permukaan laut),” sebut petugas pos Gunung Api, M. Richard Chaniago, dalam keterangannya.
Richard memaparkan, kolom abu teramati berwarna kelabu pekat dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah timur laut.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Kembali, Amukan Kolom Abu 5 Km di Atas Puncak
Aktivitas erupsi terekam jelas pada seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi letusan mencapai 110 detik.
Ini menunjukkan erupsi tergolong kuat dan berpotensi berdampak ke wilayah sekitar, terutama terhadap aktivitas masyarakat dan penerbangan.
Peringatan Dini bagi Masyarakat Sekitar
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu langsung direspons oleh petugas pemantau gunung api dengan imbauan keras kepada masyarakat, pengunjung, maupun wisatawan agar tidak mendekati kawasan berbahaya di sekitar kawah aktif.
“Dia juga mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu,” jelas Richard.
Imbauan tersebut bukan tanpa alasan. Letusan Gunung Ibu sebelumnya juga kerap diikuti lontaran material pijar dan hujan abu yang dapat membahayakan jiwa.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi, Ini Pesan Kapolda NTT untuk Warga Terdampak
Risiko Abu Vulkanik
Selain bahaya langsung dari aktivitas vulkanik, hujan abu juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan aktivitas warga. Abu vulkanik dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, hingga kerusakan tanaman dan infrastruktur jika tidak diantisipasi.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata),” pungkas Richard.
Artikel Terkait
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Naik ke Level IV, BNPB Catat 31 Kali Erupsi Sejak Jumat
Berstatus Awas, Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Muntahkan Abu Vulkanik 1.000 Meter
Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi, Ini Pesan Kapolda NTT untuk Warga Terdampak
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Kembali, Amukan Kolom Abu 5 Km di Atas Puncak