Dia juga meyakini bahwa boikot yang dilakukan oleh para mahasiswanya tersebut tidak terlepas dari dampak negatif pemberitaan dan video-video viral yang menyudutkan dirinya, terutama tuduhan perbuatan "cabul" yang dilontarkan oleh tetangganya.
Konflik personal yang meluas ke ruang publik ini pada akhirnya telah merusak reputasinya sebagai seorang akademisi.
Keputusan mundur ini menjadi konsekuensi pahit dari perseteruan yang telah menggerus kredibilitasnya di lingkungan kampus tempatnya mengabdi sejak tahun 1991.***
Artikel Terkait
Tersangka Korupsi Dana BLUD Puskesmas Mojokerto Rp5 Miliar Ternyata Dosen Universitas Brawijaya
Ada Loker Nih! ITS Cari 38 Dosen Tetap Non-PNS, Catat Apa saja Syaratnya di Sini
Ratusan Mahasiswa dan Dosen Indonesia Dapat Beasiswa Uni Eropa Erasmus+
Kapal Perang Multifungsi Terbesar TNI AD Ternyata Didesain oleh Dosen dan Mahasiswa ITS
Dosen ITB Masuk Daftar Top 2 Persen Ilmuan Dunia, Risetnya Sangat Berguna untuk Energi Bersih