• Senin, 22 Desember 2025

Begini Syarat Ayam Goreng Widuran Solo Boleh Buka Lagi, Wali Kota Solo: Ya Uwis Itu

Photo Author
- Kamis, 5 Juni 2025 | 07:15 WIB
Rumah Makan Ayam Goreng Widuran Solo kembali buka. (Instagram @ayamgorengwiduransolo)
Rumah Makan Ayam Goreng Widuran Solo kembali buka. (Instagram @ayamgorengwiduransolo)

KONTEKS.CO.IDWali Kota Solo Respati Ardi membeberkan hasil uji laboraturium terhadap sampel makanan Ayam Goreng Widuran Solo yang dilakukan Laboratorium Balai Veteriner Boyolali.

Dia memperbolehkan Rumah Makan Ayam Goreng Widuran Solo kembali buka. Namun, hal itu dengan catatan pemilik harus tetap mencantumkan informasi non-halal.

Respati juga mengungkapkan hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang sebelumnya telah diambil dari rumah makan tersebut. 

Baca Juga: Hasil Uji Ayam Goreng Widuran Solo, Walikota Solo: Layak Konsumsi Tapi Statusnya Begini

"Iya pengujiannya (hasil uji laboratorium) layak makan. Tapi kalau halal atau tidak, dari BPJPH," ujar Respati ketika ditemui wartawan di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah pada Rabu, 4 Juni 2025.

"Uji lab itu kan untuk semua makanan yang beredar? Yang mengajukan BPOM itu di-lab (diuji) semuanya," tegasnya.

Respati menambahkan untuk hasil asesmen yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Solo, Ayam Goreng Widuran Solo sudah mendeklarasikan bahwa makanan mereka mengandung bahan non-halal.

“Menurut perlindungan konsumen, bagi pelaku usaha yang sudah men-declare suatu, ya itu kami serahkan kembali ke sana. Dari asesmen, pelaku usaha (Ayam Goreng Widuran Solo) sudah mendeklarasikan ada non-halal, ya uwis (ya sudah) itu,” katanya.

Baca Juga: Soal Covid 19, Menkes Bilang Jangan Khawatir, WHO Sebut Positivity Rate Capai 11 Persen

Respati mempersilakan jika pemilik Rumah Makan Ayam Goreng Widuran Solo akan kembali buka. 

"Jadi ini kemarin kenapa kami imbau untuk penutupan sementara, karena kami lakukan asesmen layak makan atau tidak. Itu (penutupan) untuk menjaga kondusivitas karena munculnya kegaduhan kemarin. Selepas ini, kami persilahkan buka lagi, jika mau buka lagi," katanya.

Namun, Respati juga mengingatkan agar pemilik tetap memberikan keterangan non-halal, termasuk mengajari karyawannya mensosialisasikannya kepada konsumen.

"Saya juga mengajak pelaku usaha, siapapun, yang mau sertifikasi halal segera. Jika tidak (halal) katakan tidak halal. Ditulis besar. Dan diajari sosialisasi karyawannya ke konsumen yang lagi makan,” tegasnya.

Baca Juga: Sapi Termahal di Dunia Rp65 M, Sel Telurnya Dijual Rp4 M ke Uni Emirat Arab hingga AS

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X