KONTEKS.CO.ID - Bukan hanya petani di Bojonegoro yang teriak Harga Eceran Tertinggi atau HET gabah yang mencekik mereka.
Curhatan yang sama disampaikan petani di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Mereka sedih dengan harga serapan gabah yang masih di bawah HET pemerintah senilai Rp6.500 per kilogram (kg).
"Saat ini harga gabah cuma Rp5.800 per kg. Itu pun dibeli tengkulak (bukan Bulog)," keluh Abdul Gani, petani di Desa Ngrance Tulungagung Jawa Timur, mengutip Antara, Kamis 17 April 2025.
Baca Juga: Indonesia Resmi Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025, Saatnya Juara ASEAN?
Abdul Gani mengetahui informasi HET gabah yang Perum Bulog tetapkan. Tetapi sampai sekarang tidak mempunyai akses langsung agar bisa menjual hasil panennya ke badan pangan pemerintah itu.
"Menang sudah ada untung Rp600 per kilogram. Tetapi masih kurang. Idealnya ya sesuai harga yang pemerintah tentukan," tambahanya.
Meski demikian, dia merasa bersyukur. Sebab pasokan pupuk subsidi dan alat mesin pertanian di wilayahnya sejauh ini tak ada masalah.
Baca Juga: Tanggapan Jonatan Merasakan 3X Ganti Pelatih dalam Waktu Kurang dari Setahun
Menanggapi keluhan petani, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menyatakan, pihaknya segera berkomunikasi dengan Perum Bulog demi memastikan implementasi HET bisa berlaku di tangan petani.
"Kami mau berkoordinasi dengan Bulog agar harga sesuai keputusan pemerintah bisa petani rasakan langsung," tegasnya. ***
Artikel Terkait
Badan Pangan Nasional Gelar Rapat Koordinasi Terkait Aturan Harga Gabah dan Beras
Prabowo Tegas Harga Gabah Panen Harus Rp6.500 per Kilo, Penggilingan Tak Patuh Langsung Ditutup
Prabowo Tak Main-Main Soal HPP Gabah: "Kalau Melanggar, Kita Tutup!"
Pemerintah Serap 3 Juta Ton Gabah, Prabowo Pastikan Lebaran 2025 Tanpa Drama Kekurangan Pangan!
Viral Petani Bojonegoro Ngeluh Harga Gabah Anjlok ke Bupati Setyo Wahono: Gudang Bulog Sudah Penuh?