Kontroversial! Ngaku Pendukung Utama Shin Tae-yong, Arya Sinulingga Spill Jasa-jasanya untuk STY

KONTEKS.CO.ID – Bagi penggemar sepak bola nasional se-Tanah Air, nama Arya Sinulingga mungkin sudah tercoreng berat.

Salah satu EXCO PSSI itu dituding menjadi salah satu pihak di internal federasi yang bertanggung jawab atas terpentalnya Shin Tae-yong (STY) dari kursi pelatih kepala Timnas Indonesia.

Menjawab tuduhan itu, Arya Sinulingga membantahnya. Ia menegaskan tak punya sentimen dengan Shin Tae-yong.

Baca Juga: LBH Medan dan FITRA Sumut Desak Batalkan Proyek Renovasi Gedung Satreskrim Polrestabes

Bahkan ia mengklaim sebagai pendukung utama STY untuk sukses selama menjabat pelatih kepala Timnas Indonesia.

“Saya ini pendukung utama STY-loh. Saya yang berjuang total untuk dia. Makanya silakan tanya ke STY, apakah saya pernah menghambat STY selama dia jadi pelatih? Nggak pernah,” klaimnya di kanal YouTube Skor Indonesia, Selasa 18 November 2025.

Ditegaskannya, dia adalah sosok yang mengurus semua administrasi Skuad Garuda seperti permintaan STY.

Baca Juga: Putusan MK Getarkan Kursi Polisi di Sipil, Menhut Raja Juli Ngotot: Kami Tetap Butuh Perwira Terbaik Polri!

Misalnya, saat pelatih berpaspor Korsel itu meminta kepada PSSI supaya menggunakan pesawat charter ketika Timnas Indonesia bertandang ke China dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pada pertandingan itu, Federasi Sepakbola China (CFA) menjadikan Chengdu sebagai venue laga melawan Timnas Indonesia.

Jika menggunakan pesawat komersial, Rizky Ridho harus menempuh jarak dari Bahrain ke China selama 30 jam.

Baca Juga: Cloudflare Down Picu Platform X dan ChatGPT Lumpuh Total, di Indonesia Banyak Website Tumbang Berjamaah

“Apa yang dibutuhkan STY yang berat-berat, yang ngerjain saya. Ingat nggak setelah kita melawan Bahrain, kita melawan China. Jarak pertandingan hanya lima hari. Dan China sengaja memilih laga di Chengdu, China, jauh banget tuh!” beber Arya.

“Butuh 30 jam ke sana (Chengdu) dengan menggunakan pesawat komersial. STY minta pesawat charter dan dikabulkan (PSSI). Saat itu, Pak Ketua Umum meminta langsung dan saya yang mengerjakan. Kami bahkan sampai duluan ke China ketimbang China. Saat itu China disuruh pakai pesawat ekonomi karena kalah melawan Australia,” sambungnya.