KONTEKS.CO.ID - Minim gelar di semester pertama tahun 2025 membuat gerah Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).
Imbasnya, atlet dan pelatih penghuni Pelatnas PBSI kena getahnya. Mereka yang sudah lama 'ngendon' terancam didepak dari Cipayung.
Ultimatum pun diberikan Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat. Ia mengingatkan pelatih bahkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) sehubungan seretnya gelar yang didapat para pebulu tangkis pelatnas.
Baca Juga: Israel Bom Rumah Direktur Rumah Sakit Indonesia: Dr Marwan Sultan, Istri, dan 5 Anaknya Tewas
Namun, peraih peraih medali emas Olimpiade itu tetap meminta fan badminton nasional untuk bersabar soal hasil evaluasi.
Sekadar informasi, wakil Merah Putih hanya sanggup membawa dua gelar BWF World Tour Super 300. Yakni, Thailand Masters 2025 yang diraih ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti-Lanny Tria Mayasari.
Lalu podium pertama Taiwan Open 2025 yang diraih Jafar Hidayatullah-Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu. Buruknya lagi, tak ada satu pun gelar yang diraih pebulu tangkis nasional pada turnamen di atas level Super 300.
Baca Juga: Marius Borg Hoiby, Anak Tiri Putra Mahkota Norwegia Didakwa Rudapaksa, Korban Capai Dua Digit
Kondisi inilah yang membuat Taufik meradang. Ia mengultimatum kepada pelatih seluruh sektor seusai perhelatan Indonesia Open 2025.
Ditegaskannya kepada para pelatih bahwa pembinaan para pemain untuk menjadi juara adalah fokus yang harus diadopsi. Atlet bukan hanya diminta mengejar peringkat BWF saat berkompetisi.
"Saya ultimatum untuk pelatih juga karena sudah enam bulan, mau tujuh bulan, setahun. Dan mereka juga yang ditegaskan ya itu (juara)," tegas Taufik kepada awak media, Rabu 2 Juli 2025.
Baca Juga: Bukan Cuma Dirjen, Bahlil Juga Murka ke Dirut PLN: Enggak Benar Ini, Kurang Ajar Kalian
Mantan tunggal putra Pelatnas PBSI itu juga menegaskan yang diinginkan penggemar adalah gelar juara. "Juara itu nggak adalah kata orang, juara dua. Juara itu cuma satu," cetusnya.
Bahkan pria 43 tahun itu juga mengultimatum Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) yang dikepalai Eng Hian. Taufik Hidayat mengkritik prestasi salah satu sektor yang sejauh ini mengkhawatirkan.
"Dan saya yang terakhir juga mengultimatum dengan cepat apa yang Binpres janjikan. Ada beberapa nomor yang memang sudah lama di sana, memang prestasinya juga tidak ada. Karena di aturan baru kami, kami bisa tidak harus menunggu akhir tahun," tegasnya lagi.
Baca Juga: Para Advokat Somasi Gibran, Desak Mundur Sebagai Wakil Presiden, Disebut Menodai Demokrasi
"Jadi ada lagi, tunggu sebentar lagi. Jadi nanti siapa ada yang masuk dan ada yang keluar. Jadi kita tunggu saja," sambunhnya.
Hanya ia enggan menjawab sektor mana yang dituju. Taufik hanya mengatakan, mereka yang kemungkinan besar terdegradasi ialah para atlet yang sudah lama di Pelatnas PBSI, tapi tak ada prestasi yang dicapai. ***
Artikel Terkait
PBSI Ubah Metode Promosi Degradasi Atlet Penghuni Pelatnas Cipayung, Ini Penjelasan Taufik Hidayat
Dua Ganda Indonesia di Luar Cipayung Bersinar, Taufik Hidayat Sindir Pemain Pelatnas yang Punya Fasilitas Lengkap
Taufik Hidayat Bingung Indonesia Hampa Gelar di Badminton Asia Championships 2025: Apa yang Kurang?
Eng Hian Akhirnya Bongkar Persoalan Mandeknya Prestasi Pebulu Tangkis Indonesia di 2025
Prestasi Bulu Tangkis Merosot, Taufik Hidayat Lontarkan Kritik Jangan Lama-Lama di Pelatnas