• Minggu, 21 Desember 2025

Laporan Sebut Honda Ingin Tendang Renault dari Nissan, Biayanya Rp59 Triliun

Photo Author
- Jumat, 17 Januari 2025 | 22:47 WIB
Rencana merger Honda dan Nissan akan memaksa Renault keluar dari kepemilkan saham pabrikan Jepang. (Honda)
Rencana merger Honda dan Nissan akan memaksa Renault keluar dari kepemilkan saham pabrikan Jepang. (Honda)


KONTEKS.CO.ID - Konflik makin memanas dalam rencana merger Honda dan Nissan. Pihak Honda ingin Nissan melepas kepemilikan saham Renault dipabrikan tersebut.

Para penggemar industri otomotif tentu tahu bahwa produsen mobil Prancis Renault saat ini memiliki 35,7% saham Nissan.

Inilah yang Honda tak sukai. Raksasa mobil Jepang itu dilaporkan lebih suka merger dengan Nissan yang sepenuhnya dimiliki perusahaan itu sendiri. Karena itu, mereka telah bertanya apakah perusahaan itu dapat membeli kembali sahamnya tersebut.

Jika Nissan berencana melakukan buyback, maka mereka harus menyiapkan dana segar senilai USD3,6 miliar (Rp59 triliun).

Baca Juga: Siap-siap, Nintendo Switch 2 Sudah Kebelet Rilis di Tahun 2025

Situs kabar otomotif, Motor 1, Jumat 17 Januari 2025, melaporkan, ini bukan dendam pribadi antara kedua produsen mobil. Menurut Bloomberg, Honda khawatir saham Renault dapat dibeli oleh pihak ketiga yang tidak dikenal saat rencana merger sedang berlangsung. Hal itu bisa mengacaukan proses merger.

Tentu saja ada alasan untuk khawatir—sesaat sebelum pembicaraan merger menjadi resmi, publik otomotif mendengar rumor bahwa Foxconn tertarik untuk membeli saham Renault.

Secara default, hal ini juga menunjukkan bahwa Renault mungkin tidak mengikuti kesepakatan Honda-Nissan.

Baca Juga: Kemendikdasmen Sebut Libur Sekolah Selama Bulan Ramadan adalah Hoaks!

Siaran pers resmi yang mengumumkan penggabungan tersebut tidak menyebutkan merek Prancis tersebut. Walaupun merek Eropa itu memiliki kepemilikan saham yang cukup besar di Nissan.

Pengumuman tindak lanjut singkat dari Renault hanya mengatakan, perusahaan akan mempertimbangkan semua opsi berdasarkan kepentingan terbaik grup dan para pemangku kepentingannya.

Perwakilan Nissan dan Honda juga menolak berkomentar saat dihubungi oleh Bloomberg. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

China Perketat Aturan Gagang Pintu Kendaraan Listrik

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:21 WIB
X