• Minggu, 21 Desember 2025

Resmi, Nissan dan Honda Konfirmasi Mau Merger, Mitsubishi Kabarnya Ikut Bergabung

Photo Author
- Senin, 23 Desember 2024 | 22:10 WIB
Honda, Nissan, dan Mitsubishi berencana bergabung untuk membendung kebangkitan otomotif China. (EV Arena)
Honda, Nissan, dan Mitsubishi berencana bergabung untuk membendung kebangkitan otomotif China. (EV Arena)


KONTEKS.CO.ID - Dua raksasa otomotif dunia, Nissan dan Honda, secara mengejutkan mengaku tengah melakukan pembicaraan merger. Bahkan Mitsubishi kabarnya akan ikut bergabung dalam pembicaraan itu.

Laman EV Arena, Senin 23 Desember 2024, melaporkan, pada Minggu lalu sejumlah sumber mengklaim Nissan dan Honda telah memasuki pembicaraan merger.

Dan hari ini, kedua pabrikan Jepang itu telah mengonfirmasi laporan merger tersebut.

Nissan dan Honda telah mulai membahas merger, sebagai langkah untuk menangkal ancaman yang mereka hadapi dari produsen kendaraan listrik China.

Baca Juga: Digitalisasi UMKM, yuk Ikutan Telkomsel Digital Creative Entrepreneurs

Mitsubishi, yang mana Nissan merupakan pemegang saham utama, tampaknya juga "mempertimbangkan" untuk bergabung.

Jika merger akhirnya terjadi setelah pembicaraan ini, perusahaan gabungan tersebut akan menjadi grup otomotif terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan kendaraan, setelah Toyota dan Volkswagen.

Mereka akan menjual lebih dari 8 juta mobil secara global setiap tahun. Perusahaan baru tersebut akan menggeser grup Hyundai dan Kia, yang saat ini berada di posisi nomor 3 dunia.

Baca Juga: Mediasi Buntu, Yos Suprapto Turunkan Sendiri Lukisannya dari Ruang Pamer Galeri Nasional

Tentu saja, merger tersebut juga akan membantu kedua merek bersaing lebih baik dengan Tesla dan produsen kendaraan listrik China seperti BYD.

Saat ini, Honda merupakan produsen mobil terbesar kedua di Jepang dan Nissan berada di posisi ketiga.

"Bangkitnya produsen mobil China dan pemain baru telah banyak mengubah industri mobil. Kita harus membangun kemampuan untuk melawan mereka pada tahun 2030, kalau tidak kita akan kalah," ungkap CEO Honda Toshihiro Mibe.

Baca Juga: Jadi Pelatih Utama Pelatnas PBSI, Imam Tohari Bermimpi 3 Tunggal Putri Indonesia Masuk 10 Besar

Penggabungan semacam itu akan menciptakan perubahan terbesar di dunia otomotif sejak Fiat Chrysler dan PSA Peugeot Citroen bergabung pada 2021 untuk menciptakan Stellantis.

Pembicaraan penggabungan antara Honda dan Nissan (dan mungkin juga Mitsubishi) harus diselesaikan pada bulan Juni tahun depan.

Jika mereka menyetujui kesepakatan, perusahaan induk akan dibentuk pada bulan Agustus 2026, dan pada saat itu saham Nissan dan Honda akan dihapus dari daftar.

Honda akan menunjuk mayoritas dewan entitas baru, karena merupakan perusahaan yang lebih besar. Kapitalisasi pasar mereka saat ini lebih dari €36 miliar (Rp606 triliun). Sementara Nissan hanya bernilai sekitar €9 miliar Rp151 triliun. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

China Perketat Aturan Gagang Pintu Kendaraan Listrik

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:21 WIB
X