Meski baru berjalan kurang dari satu tahun, proyek ini ditargetkan akan memasuki tahap produksi massal paling lambat pada tahun 2028.
Harsusanto optimistis mobil i2C akan dijual di pasar dengan harga di bawah Rp500 juta, sehingga tetap terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Harapan Baru Mobil Nasional
Kemunculan i2C menjadi angin segar di tengah stagnasi proyek-proyek mobil nasional sebelumnya. Sebelumnya, masyarakat sempat menaruh harapan pada Maung dari Pindad dan Polytron yang bekerja sama dengan perusahaan China.
Bahkan, nama lama seperti Esemka sempat menggema saat tampil di IIMS 2023, namun kemudian meredup dan absen dari GIIAS hingga kini.
Dengan dukungan pemerintah dan semangat kemandirian, i2C menjadi simbol kebangkitan industri otomotif nasional yang berbasis teknologi ramah lingkungan dan kekuatan lokal. "Ini bukan sekadar proyek kendaraan, ini adalah simbol kemandirian bangsa,” tutup Harsusanto penuh optimisme.
Bisa jadi kemunculan secara perlahan akan mengubur mimpi Esemka untuk diakui sebagai mobil nasional. Sebab, mimpi pabrikan yang digaungkan mantan Presiden Jokowi ini tampak ghoib di jalanan Nusantara. ***
Artikel Terkait
Sidang Perdana Gugatan Jokowi Terkait Esemka dan Ijazah Digelar Hari Ini
VinFast VF 7: SUV Listrik Futuristik Hadir dengan Dua Varian Baterai dan Tenaga Besar di GIIAS 2025
BYD Atto 1 Bikin Geger GIIAS 2025, Harganya Enggak Masuk Akal!
Menperin: GIIAS 2025 Jadi Katalisator Transformasi Industri Otomotif Nasional
Serba-serbi Lengkap GIIAS 2025: Jadwal, Lokasi, dan Fasilitas untuk Pengunjung