Yang paling dikhawatirkan adalah jika konflik menyebabkan blokade di Selat Hormuz, karena dapat mengganggu pasokan komponen dan menaikkan harga minyak.
“Kalau harga minyak melonjak, biaya logistik dan bahan baku akan naik. Ini akan berdampak langsung pada industri,” ujarnya.
Ia menekankan, pemulihan daya beli masyarakat sangat penting agar industri otomotif bisa bangkit kembali.
“Industri ini tak bisa berjalan sendiri jika ekonomi belum pulih,” kata Kukuh.***
Artikel Terkait
Proyek Mobil Nasional, Perusahaan Otomotif Korea Pasok Bus Listrik dan Kendaraan Militer ke Indonesia
Kredit Kendaraan Bekas Naik di Tengah Lesunya Penjualan Otomotif, OJK Optimistis Multifinance Tetap Tumbuh
BYD Jadi Biang Kerok Perang Harga Mobil Listrik di China, Asosiasi Otomotif Cemas
Spesifikasi Motor Listrik Pertama Suzuki: Inovasi Ramah Lingkungan di Dunia Otomotif
Penyebab Penjualan Mobil Hybrid di Indonesia Menurun, Pengamat Otomotif Sebut 3 Hal Jadi Penyebab