KONTEKS.CO.ID - Indonesia Masters 2025 menyisakan "duka" bagi fan badminton Indonesia. Bagaimana tidak, tak ada satu pun pebulu tangkis tuan rumah yang mendapatkan kalungan medali emas di turnamen BWF Seri 500 itu.
Dengan demikian, di tiga turnamen resmi Badminton World Federation sepanjang bulan Januari 2025, Indonesia nihil gelar. Baik itu, tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta ganda campuran.
Khusus tunggal putra, Indonesia lagi-lagi hanya mengandalkan atlet yang sama dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Kapolres Jaksel Curiga AKBP Bintoro Lambat Tangani Kasus Pembunuhan ABG Open BO
Pebulu tangkis tunggal putra penghuni Pelatnas Cipayung Jonatan Christie merasakan hal yang sama. Karena itu, ia memiliki harapkan adanya regenerasi di sektornya.
Ya, di turnamen-turnamen berbintang Merah Putih hanya mengandalkan Jonatan Christie bersama Anthony Sinisuka Ginting. Sedangkan Chico Aura Dwi Wardoyo tampil angin-anginan dan belakangan merosot.
Sementara Shesar Hiren Rhustavito yang awalnya jadi impian menjadi bibit yang disiap melesat, malah terdegradasi.
Baca Juga: Penyebab Mobil Masih Overheat Walau Sudah Kuras Radiator
Dengan kata lain, tak ada Pendekar Cipayung atlet penerus Jojo -panggilan akrab Jonatan- dan Ginting yang dapat diandalkan.
Sejatinya ada sejumla pemain muda yang dinilai punya potensi. Sebut saja, Yohanes Saut Marcellyno, Alwi Farhan, dan Mohammad Zaki Ubaidillah.
Jangan Patahkan Semangat Pebulu Tangkis Muda
Jojo pun berharap, PP PBSI segera memberikan menit bermain yang lebih banyak kepada pebulu tangkus muda agar ke depannya mereka tak tertinggal jauh dari para aseniornya.
Baca Juga: ZTE Blade A35, Rekomendasi HP Layar Lebar Manjakan Mata
"Catatan juga untuk pelatih dan pengurus (PP PBSI) harus cepat-cepat pemain junor dipromosikan. Mereka butuh jam terbang pemain-pemain (tunggal putra) seperti Alwi Farhan, Mohammad Zaki Ubaidillah, dan Yohanes Saut Marcellyno," pintanya, mengutip Selasa 28 Januari 2026.
Mengirim para pemain muda secara rutin ke turnamen bakal bermanfaat bagi mereka. Ini supaya pebulu tangkis muda Indonesia mendapatkan atmosfer bertanding bermain menghadapi pemain-pemain kelas dunia.
"Jangan dulu lihat hasil, tapi yang penting jam terbang. Mereka butuh pengalaman menghadapi lawan-lawan yang peringkatnya ada di atas," kata Jojo lagi.
Baca Juga: Minuman Tradisional Khas Imlek: Simbol Keberuntungan, Kesehatan, dan Kemakmuran
Ia pun meminta PP PBSI untuk tak cepat-cepat menarik kesimpulan saat pemain mudah tak sesuai harapan.
"Jangan satu-dua kali kalah, langsung tak dikirim lagi. Hal tersebut nantinya berpengaruh pada rasa percaya diri pemain," katanya mengingatkan. ***