Tak hanya dari sisi strategi, Ratu juga terlibat langsung dalam menjaga keseimbangan kapal selama lomba.
Baca Juga: Warga Busan Tolak Penjualan Hyundai LNG Shipping ke Perusahaan Indonesia
Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena perahu SSL47 tidak dilengkapi pengaman seperti pada kelas TP52.
Meski demikian, fokus, kekuatan fisik, dan kerja sama tim yang solid membuat Thailand mampu tampil aman sekaligus kompetitif.
Pada Race 6, Thailand finis di posisi kedua, hanya terpaut 17 detik dari Malaysia, tetapi evaluasi cepat membuahkan hasil.
Baca Juga: Pemerintah Belum Menyerah Cari Jemaah Haji 'Ghaib', Tes DNA Jadi Ikhtiar Terakhir
Di Race 7, tim Thailand tampil dominan dan menyentuh garis finis sebagai yang tercepat, unggul cukup jauh dari empat negara pesaing lainnya.
Hingga tujuh balapan, Thailand mengoleksi total 10 poin dan memimpin klasemen.
Malaysia berada di posisi kedua dengan 17 poin, disusul Myanmar dengan 21 poin.
Baca Juga: Dari Busur ke Emas, Panahan Indonesia Kawinkan Nomor Beregu Recurve di SEA Games 2025
Perolehan tersebut secara matematis telah memastikan Thailand meraih emas secara tidak resmi di nomor Keelboat SSL47, sebuah pencapaian bersejarah bagi cabang layar nasional.
Rencananya, pada Kamis, 18 Desember 2025 pukul 17.00 waktu setempat, Raja Thailand akan menyerahkan langsung medali emas kepada para atlet layar di Ocean Marina Yacht Club, Pattaya, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap prestasi tim.
Masyarakat juga masih dapat menyaksikan balapan terakhir, Race 8, yang akan menentukan juara keseluruhan cabang layar SEA Games ke-33.
Baca Juga: Tampil Lebih Modern, BRI Tegaskan UMKM Tetap Jadi DNA Bisnis
Perlombaan tersebut disiarkan langsung melalui kanal YouTube Star Sailors League, mengundang publik untuk turut memberikan dukungan kepada tim layar Thailand.***