KONTEKS.CO.ID - Duet muda Indonesia, Raymond Indra-Nikolaus Joaquin, lagi-lagi bikin publik badminton heboh.
Ganda putra yang baru naik kelas ini sukses mengunci gelar juara di Australia Open 2025, turnamen BWF World Tour Super 500 pertama mereka.
Gelaran berlangsung di State Sports Centre, Sydney, 16–23 November 2025, dan kemenangan keduanya langsung jadi sorotan.
Tak cuma soal titel, debut juara ini makin spesial karena banyak penggemar mulai menyebut mereka sebagai generasi baru yang berpotensi menjadi penerus The Minions, Kevin Sanjaya-Marcus Gideon, legenda ganda putra Indonesia yang pernah menguasai ranking satu dunia.
Raymond Indra, pebulu tangkis kelahiran Bandung berusia 21 tahun, masuk pelatnas PBSI pada 2025. Ia dikenal punya kontrol permainan stabil dan pertahanan rapat sejak di klub lokal masa sekolah dasar.
Sementara Nikolaus Joaquin, kelahiran Jakarta 2005, sudah memegang raket sejak usia enam tahun dan mengidolakan Fajar Alfian. Ia masuk pelatnas pada 2025 setelah sempat berganti beberapa pasangan.
Baca Juga: Polemik Jasa Nikah Siri TikTok, Selly Gantina: Merendahkan Agama dan Bahayakan Perempuan!
Sejak dipasangkan, keduanya tampil konsisten. Mereka mempertahankan gelar Indonesia Masters Super 100 2025, menjadi runner-up Korea Masters 2025, dan terus memperlihatkan pertahanan kuat yang menyulitkan lawan.
Puncaknya terjadi di final Australia Open 2025. Raymond Joaquin tampil solid dan mengalahkan seniornya, Fajar Alfian-Muhammad Rian Fikri, lewat duel ketat 22–20, 10–21, 21–18.
Kontrol tempo dan respons cepat di kondisi terjepit menjadi kunci utama kemenangan mereka.
Dengan performa yang makin matang, duet ini bukan cuma menjanjikan tapi benar-benar menciptakan harapan baru bagi bulu tangkis Indonesia untuk kembali mendominasi dunia.***