“Kami sempat lengah di gim kedua, tapi bisa kembali ke pola permainan awal dan menekan sejak awal di gim ketiga,” ujar Nita usai pertandingan.
Adnan/Indah Menang Tanpa Ampun
Berbeda dengan rekan senegaranya, pasangan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil tampil jauh lebih dominan saat menghadapi wakil Thailand, Phuwanat Horbanluekit/Fungfa KorpThammakit.
Sebagai unggulan delapan, mereka tak memberi banyak ruang bagi lawannya untuk berkembang.
Di gim pertama, mereka langsung mencetak enam poin beruntun sejak awal dan terus mengontrol permainan hingga menang 21-10.
Dominasi berlanjut di gim kedua dengan tempo cepat dan serangan konsisten.
Gim ini ditutup dengan skor telak 21-8 hanya dalam waktu 24 menit.
Baca Juga: KPK Periksa Presiden Komisaris PT Sinarmas Sekuritas dalam Kasus Investasi PT Taspen
“Kami main tanpa tekanan, fokus dari awal. Hasil ini kami syukuri tapi masih ada tantangan selanjutnya,” kata Adnan dalam keterangan resmi PBSI.
Kemenangan ini membuat Adnan/Indah melaju ke perempatfinal dengan status sebagai salah satu pasangan yang menang paling cepat di babak 16 besar sektor ganda campuran.
Peluang di Perempatfinal dan Harapan Merah Putih
Keberhasilan dua pasangan ini menembus perempatfinal tentu membuka peluang lebih besar bagi Indonesia untuk melangkah ke semifinal, bahkan ke final Macau Open 2025.
Baca Juga: Sam Altman: Teknologi AI Sudah Ngeri Banget, Bisa Kloning Suara dan Sidik Jari!
Konsistensi akan jadi kunci, mengingat lawan-lawan di babak selanjutnya punya kualitas yang merata dan stamina yang sudah teruji.
Dua pasangan ini sejauh ini menunjukkan pendekatan berbeda—Amri/Nita dengan permainan eksplosif yang kadang tidak stabil, dan Adnan/Indah dengan gaya yang lebih tenang dan terkendali.
Kombinasi ini jadi harapan besar untuk menyapu gelar ganda campuran jika keduanya bisa menjaga ritme.***