olahraga

Tan Joe Hok Tinggalkan Warisan Besar dalam Semangat Nasionalisme lewat Bulu Tangkis

Senin, 2 Juni 2025 | 20:45 WIB
Almarhum Tan Joe Hok dalam suatu kesempatan acara Djarum Foundation. (Djarum Foundation)

KONTEKS.CO.ID - Dengan hanya mengenakan kaos oblong merek “777” yang disablon gambar Garuda di bagian depan, Tan Joe Hok dan rekan-rekannya berangkat ke Singapura menggunakan becak menuju Bandara Kemayoran.

Tujuannya bukan sekadar bertanding, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di ajang Thomas Cup 1958.

Pada masa itu, Indonesia bukanlah negara yang disegani dalam dunia bulu tangkis.

Namun, semangat, tekad, dan nasionalisme yang dibawa Tan Joe Hok dan tim menjebol dominasi negara-negara kuat dunia.

Mereka tak punya perlengkapan mewah, tak diselimuti kemewahan atlet modern.

Tan Joe Hok dkk. hanya semangat kebangsaan dan kebanggaan sebagai anak Indonesia.

Kisah heroik Joe Hok memuncak saat ia menghadapi Finn Kobbero, salah satu pemain terbaik dunia dari Denmark.

Baca Juga: Legenda Tan Joe Hok: Jagoan Tepok Buku Pertama Indonesia yang Menjuarai All England

Set pertama, Joe Hok kalah telak 1–15. Set kedua pun sempat tertinggal 2–9.

Namun, ia bangkit, membalikkan keadaan menjadi 15–12, lalu menyudahi laga dengan kemenangan 15–10 di set ketiga.

Dari laga itu, ia dijuluki “Pembunuh Raksasa” si anak kampung yang mengguncang dunia.

Tan Joe Hok bukan hanya bermain di nomor tunggal.

Ia juga memperkuat sektor ganda dan bersama enam pemain lainnya membawa Indonesia menjuarai Thomas Cup untuk pertama kalinya, dengan menumbangkan juara bertahan Malaya (kini Malaysia) 6–3 di babak final.

Baca Juga: Deretan Prestasi Tan Joe Hok, Legenda Bulu Tangkis Indonesia yang Meninggal Dunia Hari ini

Halaman:

Tags

Terkini