KONTEKS.CO.ID - Ketua Umum PP PBSI Muhammad Fadil Imran meluncurkan platform PBSI Sport Science Analytics di Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Cipayung, Jakarta Timur, Senin 13 Januari 2025.
PBSI Sport Science Analytics merupakan platform berbasis website yang pada tahap pertama pengembangannya berfungsi sebagai pangkalan data kondisi atlet. Lalu catatan kejadian yang berhubungan dengan kesehatan, kebugaran, dan cedera.
Selain itu ada pula rekomendasi intervensi dan program pengembangan dari tim pendukung yang meliputi tim medis, fisioterapi, dan nutrisi. Fitur-fitur utama dalam platform ini adalah input data terintegrasi, logbook dari bidang-bidang, dan komparasi atlet.
Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat, mengungkapkan, pilot project program ini telah dicoba oleh Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024. Namun datanya belum terstandarisasi dan masih tersebar di berbagai tempat.
Baca Juga: Laptop Sering Bug? Berikut Rekomendasi Cara agar Notebook Kembali Optimal
Platform ini, lanjutnya, merupakan transformasi dari data manual ke digital. Dengan platform ini, sambung Taufik, data akan terintegrasi dan terstruktur. Dengan demikian, dapat digunakan sebagai dasar pembuatan program latihan dan intervensi lainnya.
"Tugas federasi adalah memfasilitasi proses dan menyiapkan suasana yang kondusif bagi perkembangan atlet. Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam memanfaatkan sains dan teknologi dalam membekali atlet menghadapi persaingan yang makin keras," papar Taufik yang juga Wamenpora itu.
Fungsi PBSI Sport Science Analytics
Pada peresmiannya, kedua menyaksikan proses pengambilan data kondisi atlet seperti Bagas Maulana, Leo Rolly Camando, Daniel Marthin, M. Shohibul Fikri, Alwi Farhan, Ester Nurumi Tri Wardoyo, Komang Ayu Cahya Dewi, dan lainnya.
Baca Juga: PBSI Ajak Masyarakat Gabung Komunitas, Bisa Main Bulu Tangkis Bareng Atlet di Pelatnas
Pengambilan data tersebut mencakup pengukuran profil medis umum, profil antropometri atau dimensi tubuh manusia seperti ukuran, proporsi, dan komposisinya, profil kebutuhan nutrisi, profil kebugaran dan tingkat kelelahan, komponen biomotor, serta screening aspek fisioterapis untuk mencatat riwayat cedera, ruang gerak sendi, otot, dan kontraksi maksimal otot.
Platform ini memiliki dashboard yang dapat dipantau langsung oleh Ketua Umum, Wakil Ketua Umum I, dan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI. Tujuannya, agar kondisi atlet dapat terpantau real time, termasuk tindaklanjut yang dibutuhkan.
"Platform ini bukan hanya untuk memantau kondisi atlet, tapi memantau juga kinerja pelatih teknik, pelatih fisik dan tim pendukung dalam mengembangkan program berbasis data," tambah Taufik. ***
Artikel Terkait
Susunan Lengkap Pelatih Teknik Pelatnas Bulu Tangkis 2025, PBSI Ucapkan Terima Kasih ke Coach Lama
Kunjungi Pelatnas PBSI, Taufik Hidayat Harap Bulu Tangkis Kembali Raih Emas Olimpiade 2028
Mantap, Lima Pemain Bulu Tangkis Pelatnas PBSI Kini Jadi Tim Victor
Takjub dengan Pebulu Tangkis Muda China, TaufIk Hidayat Ketar-ketir dengan Tunggal Putra Indonesia
Dapat Kontrak 2 Tahun di Pelatnas PBSI, Antonius: Tak Berprestasi Saya Siap Mundur!