KONTEKS.CO.ID – Prediksi final Australian Open 2023 menanti juara baru tunggal putri hari ini bisa dibaca dan disimak di dalam artikel berikut.
Prediksi final Australian Open 2023 merupakan prediksi final turnamen tenis Grand Slam yang berlangsung di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Sabtu 28 Januari 2023 mulai pukul 15.30 WIB.
Aryna Sabalenka dan Elena Rybakina telah mematahkan tekad masing-masing enam lawan sejauh ini di Australian Open 2023. Pada Sabtu, mereka akan bersaing untuk mendapatkan salah satu hadiah paling berharga dalam olahraga ini.
Aryna Sabalenka (5) v Elena Rybakina (22)
Head to head: 3-0
Bagi Sabalenka, ini bukan lagi patah hati Grand Slam, ini adalah narasi positif. Tiga kunjungan sebelumnya ke semifinal turnamen utamar telah membuat petenis nomor 5 dunia itu nyaris gagal.
Pada Kamis 26 Januari 2023 malam, perayaan pemain berusia 24 tahun itu saat mencapai final Grand Slam perdananya ia redam karena petenis Belarus itu sedang dalam mode bisnis.
"Masih ada satu pertandingan lagi. Bagus saya berhasil menembus semifinal, tapi masih ada satu pertandingan lagi. Saya hanya ingin tetap fokus," beber Sabalenka seperti dilaporkan situs resmi turnamen.
"Saya senang saya membuat langkah selanjutnya. Saya tahu bahwa saya harus bekerja untuk gelar itu," imbuh petenis berusia 24 tahun itu.
Petenis yang memiliki tato wajah harimau di lengan kiri bawah itu memberikan indikasi bahwa kompetitor berada di dalam lapangan tenis.
Pada 2023, Sabalenka telah mencapai keseimbangan yang baik antara ambisi yang membara dan mempertahankan ketenangan untuk memenangkan semua 10 pertandingan dan merebut semua 20 set sejauh musim ini.
"Saya berusaha (untuk) mengurangi berteriak setelah beberapa poin buruk atau beberapa kesalahan. Saya hanya berusaha menahan diri, tetap tenang, hanya memikirkan poin berikutnya," tutur Sabalenka.
"Tapi saya masih berteriak 'ayolah' dan sebagainya. Menurut saya itu tidak membosankan menonton saya dan saya harap begitu. Hanya sedikit emosi negatif," tambah petenis dengan tinggi badan 182 cm itu.
Sebaliknya, sikap Rybakina yang sedingin es telah menuai hadiah Grand Slam. Petenis berbendera Kazakhstan tersebut telah menjadi wanita pertama sejak Jennifer Capriati pada 2001 yang mengalahkan tiga juara Grand Slam dalam perjalanan ke final Australian Open.
Menguasai Wimbledon Juli lalu telah memungkinkan Rybakina untuk lebih mempercayai dirinya sendiri, untuk pergi dan menjadi bos atas nama-nama besar.