China Masters 2025 Catat Sejarah Baru, Ganda Campuran Tuan Rumah Angkat Koper Usai 18 Tahun Dominasi

KONTEKS.CO.ID - Gelaran China Masters 2025 Super 750 melahirkan sejarah baru. Dari sepuluh laga semifinal, lima di antaranya telah rampung pada Sabtu, 20 September 2025 di Shenzhen Arena.

Hasilnya, tuan rumah tidak sepenuhnya bisa tersenyum.

Dari empat wakil yang tampil, hanya dua yang berhasil melaju ke final, yakni Han Yue di sektor tunggal putri serta pasangan Jia Yi Fan-Zhang Shu Xian di nomor ganda putri.

Dua wakil lainnya, yakni pasangan ganda campuran, harus terhenti di babak semifinal.

Baca Juga: Hasil Semifinal China Masters 2025: An Se Young Bungkam Akane, Pasangan Unggulan Tuan Rumah Tersingkir

Dominasi China Terhenti Setelah 18 Tahun

Kekalahan tersebut menjadi tamparan keras bagi bulu tangkis Negeri Tirai Bambu. Untuk pertama kalinya sejak turnamen ini bergulir pada 2005, tidak ada wakil ganda campuran tuan rumah yang lolos ke final.

“Untuk pertama kalinya sejak turnamen dimulai pada 2005, China Masters tidak akan melahirkan juara lokal di nomor ganda campuran. Sebuah momen bersejarah yang mengakhiri dominasi domestik selama 18 tahun,” tulis laporan resmi BWF.

Thailand dan Malaysia Jadi Penghancur

Dominasi itu akhirnya dipatahkan wakil Asia Tenggara. Pasangan Thailand peringkat empat dunia, Dechapol Puavaranukroh-Supissara Paewsampran, berhasil menumbangkan ganda tuan rumah peringkat dua dunia Jiang Zhen Bang-Wei Ya Xin dengan skor 21-17, 22-20.

Baca Juga: Murid Nova Widianto, Chen Tang Jie dan Toh Ee Wei Pecahkan Rekor China Masters, Ganda Campuran Tuan Rumah Tersingkir

Tidak berhenti di situ, pasangan Malaysia yang juga juara dunia, Chen Tang Jie-Toh Ee Wei, tampil trengginas menyingkirkan unggulan pertama sekaligus favorit juara, Feng Yan Zhe-Huang Dong Ping, lewat drama tiga gim 22-24, 21-19, 21-17.

Euforia Chen Tang Jie

Chen Tang Jie tak bisa menutupi rasa lega usai memastikan diri ke final. “Kami terlalu lelah untuk berpikir sekarang."

"Namun, kami sangat senang dengan hasil ini. Terakhir kali kami mengalahkan mereka adalah di Olimpiade, dan kami kalah empat kali berturut-turut sejak itu. Senang rasanya akhirnya bisa membalikkan keadaan,” ujarnya dikutip dari situs resmi BWF.