Dijelaskan Nasaruddin, penurunan ongkos haji tentu dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya adalah faktor nilai tukar dolar. Semangat yang saat dilakukan adalah pembenahan pelaksanaan ibadah haji yang selama ini menyimpang. Juga agar biaya haji dapat dijangkau masyarakat dan melalui efisiensi.
“Spiritnya kita ingin lebih murah dijangkau masyarakat melalui efisiensi yang dilakukan. Maka itu melalui pembersihan seluruh hal-hal yang menyimpang itu juga akan berkontribusi terhadap penurunan harga," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi'i menambahkan, Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar pelaksanaan ibadah haji 2025 berkualitas. Tapi Presiden melihat, masih banyak pembiayaan haji yang bisa ditekan lagi.
Baca Juga: Daftar 34 Polisi Memeras Penonton DWP, Apa Sebenarnya Motif Mereka?
"Pada saat yang sama beliau juga melihat banyak cost yang bisa dirasionalisasi sehingga kualitasnya makin baik, tapi harganya makin murah," tutur Syafi'i.
Syafi'i takmerinci biaya haji tahun depan. Pemerintah akan mengumumkan besaran biaya haji setelah ada rapat panitia kerja (panja) haji Komisi VIII DPR.
"Yang pasti (ongkos haji) lebih murah. Karena begini, DPR kan lagi reses. Tapi mereka ikhlas demi bangsa dan negara, tanggal 30-an (Desember) rapat pembentukan panja. Baru setelah itu rapat panja. Di situlah baru diputuskan berapa ongkos haji," ujar Syafi’i.***