nasional

Efek Tembakan Gas Air Mata Kedaluwarsa di Kanjuruhan yang Tak Kunjung Sembuh

Selasa, 11 Oktober 2022 | 13:05 WIB
Efek gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan yang tak kunjung sembuh (Dok Twitter)


KONTEKS.CO.ID - Efek tembakan gas air mata, sebanyak 131 orang Aremania meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam.





Dalam tragedi Kanjuruhan itu, pihak kepolisian menembakan gas air mata ke arah tribun penonton hingga menyebabkan penonton panik. Efeknya, penonton yang terkena tembakan mengalami sakit di mata.





Belakangan, polisi menyebut bahwa gas air mata yang ditembakan sebanyak 11 kali dalam tragedi Kanjuruhan itu sudah kedaluwarsa alias telah melewati batas guna.





Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengklaim, kedaluwarsanya masa pakai justru membuat fungsi gas air mata menurun. Benarkah?





Kenyataannya, para Aremania banyak yang matanya merah hingga seminggu lebih tak kunjung sembuh akibat gas air mata tersebut.





Sebuah unggahan akun Twitter @EdanBolaRCBFM menunjukkan penampakan mata merah orang yang disebut sebagai korban tragedi Kanjuruhan viral.





Dia menyebut, korban tersebut mengalami mata merah akibat penembakan gas air mata pasca laga Arema FC dengan Persebaya Surabaya, Malang, Jawa Timur.


Halaman:

Tags

Terkini