16. politeknik unggulan di Tanah Papua dengan program studi Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Komputer, Teknik Geografi dan GIS, Teknik Energi Baru Terbarukan, Teknik Geologi, Teknik Perminyakan dan Gas, Teknik Pertambangan, serta Teknik Digitalisasi dan Ekonomi Kreatif.
17. Pembangunan PLBN Diki di Distrik Tarub, sebagai pusat pertumbuhan sosial, ekonomi, budaya, dan Pendidikan lintas batas di Kawasan Pegunungan Tengah Pulau Papua
18. Pembangunan jalan strategis nasional Oksibil – Tarub menuju pembangunan PLBN Diki, sebagai jalur strategis penghubung RI-Papua Nugini untuk membuka isolasi wilayah, memperkuat kedaulatan negara, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Kawasan perbatasan.
Baca Juga: Momen Prabowo Habiskan Sepiring Nasi Goreng di Posko Pengungsian di Agam: Lumayan Enak!
19. Percepatan pembangunan konektivitas Jalan Trans Nasional – Papua (Jayapura – Keerom – Pegunungan Bintang – Boven Digoel – Merauke) sebagai tulang punggung integrasi wilayah dan pertumbuhan ekonomi Papua, serta mengurangi disparitas antar wilayah di beranda terdepan negara.
20. Pengaktifan kembali PLTMH Iwur yang rusak akibat banjir bandang, untuk menyediakan listrik 24 jam bagi distrik dan kampung-kampung yang hingga kini belum menikmati akses listrik berkelanjutan.
21. Penyediaan listrik 24 jam di seluruh Tanah Papua melalui pendekatan energi baru terbarukan (PLTMH, PLTA, tenaga surya, dan tenaga angin).
Baca Juga: Stop Impor BBM, Prabowo Pasang Target Ambisius: Dorong Papua Jadi Lumbung Energi Indonesia
22. Pengembangan investasi ramah lingkungan sektor gas dan minyak di Kampung Dewok Distrik Iwur Kabupaten Pegunungan Bintang, dengan prinsip keberlanjutan dan keberpihakan kepada masyarakat local.
23. Pentingnya Grand desain penataan dan pengembangan wilayah Daerah Otonom Baru untuk provinsi dan Kabupaten/Kota.
24. Pentingnya pengembangan Universitas Okmin Papua sebagai pusat riset dan invovasi karena menjadi satu-satunya universitas yang berada di pedalaman Papua lebih khusus Kawasan perbatasan yang memiliki pengaruh secara regional di wilayah Pasifik.
Usulan komprehensif tersebut mencerminkan dorongan kuat dari daerah agar kebijakan pembangunan Papua tidak lagi bersifat parsial, melainkan terintegrasi, berjangka panjang, dan menempatkan OAP sebagai subjek utama pembangunan.***