Ia menegaskan program tersebut merupakan bagian penting dari pembinaan kerohanian Kristiani.
“Kegiatan ini bukan sekadar ibadah, tetapi juga ruang pembinaan yang memberi harapan baru bagi warga binaan,” kata Wisnu.
Ia berharap momen ini bisa mendorong para warga binaan untuk terus memperbaiki diri dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Wisnu juga menegaskan komitmen Lapas Cibinong untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mendukung pembinaan mental, moral, dan spiritual.
Menurutnya, program kerohanian terbukti mampu meningkatkan kedisiplinan, ketenangan batin, dan motivasi warga binaan selama menjalani masa pidana.
Kasus Ferdy Sambo sendiri pernah mengguncang Indonesia. Ia terbukti menjadi dalang pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada 2022.
Vonis mati yang sempat dijatuhkan akhirnya dianulir Mahkamah Agung dan diganti dengan hukuman penjara seumur hidup.
Kini, menjelang Natal, kemunculan Ferdy Sambo lewat kegiatan rohani di balik jeruji kembali menyita perhatian publik, sekaligus membuka ruang refleksi tentang pembinaan, penyesalan, dan perubahan hidup.***