nasional

Dari Pertanian ke Tempat Laundry, Kisah WNI Jadi Korban Manipulasi Tenaga Kerja Asing di Jepang

Jumat, 12 Desember 2025 | 10:15 WIB
Tempat laundry yang mempekerjakan pekerja asing, termasuk Arif, di luar status kependudukan mereka, difoto di Fuefuki, Prefektur Yamanashi, pada 21 September 2025. (Yuka Asahina)

“Itu sangat melelahkan. Ada 30–40 hotel dan penginapan. Saya berusaha keras menghapal nama tempat dan huruf kanjinya,” tuturnya.

Baca Juga: Prabowo Teleponan dengan Putra Mahkota MBS, Bahas Kampung Haji hingga Banjir Sumatera

Ia digaji 180 ribu yen (sekitar Rp19,8 juta) per bulan. Setelah potongan asuransi dan sewa, sisanya sekitar 100 ribu yen (sekitar Rp10,7 juta), dan setelah mengirim uang ke keluarga, yang tersisa hanya 30 ribu yen (sekitar Rp3 juta).

Kecurigaan terus muncul dalam pikirannya, apakah pekerjaan itu sesuai dengan izin tinggalnya.

“Saya datang ke Jepang untuk bekerja di pertanian, kenapa saya memilah seprai,” ia bertanya-tanya.

Baca Juga: Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites Terkait Pencucian Uang Korupsi Kredit Sritex

Namun ketika menanyakan hal itu kepada agen, jawabannya hanya, “Tidak apa-apa.”

Ia tetap tinggal satu apartemen bertiga dengan rekan senegaranya agar bisa terus mengirim uang ke rumah.

Namun pada akhir Juni lalu, polisi datang menemuinya. “Visa Anda untuk pertanian, kan? Kenapa bekerja di sini?” tanya seorang petugas.

Baca Juga: LPEHI Beberkan Ketidakmandirian dan Intervensi Anggaran Ganggu Independensi Badan Peradilan

Kepolisian Metropolitan (MPD) kemudian melaporkan 29 pekerja asing, termasuk Arif, ke Biro Imigrasi karena bekerja di luar ketentuan izin tinggal. Di kantor imigrasi, ia diberi tahu,

“Kamu tidak bisa tinggal di Jepang lagi.” Ia pun meminjam uang dan kembali ke Indonesia pada akhir Juli.

Kini bekerja di sektor konstruksi di daerah asalnya, Arif mengatakan kepada Mainichi Shimbun dalam wawancara daring.

Baca Juga: Girangnya Thom Haye Bawa Persib Lolos 16 Besar ACL Two 2025-2026: Sejarah Tercipta Bersama Bobotoh!

“Saya kira tidak masalah karena sudah tanya ke agen. Saya ingin bekerja lebih lama di Jepang. Saya ditipu.”

Halaman:

Tags

Terkini