nasional

Prabowo Teleponan dengan Putra Mahkota MBS, Bahas Kampung Haji hingga Banjir Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB
Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) (Foto: BPMI Setpres RI)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), menggelar komunikasi telepon pada Rabu, 10 Desember 2025 malam.

Percakapan level tinggi itu turut menyoroti solidaritas kemanusiaan hingga agenda strategis jangka panjang kedua negara.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya berujar bahwa MBS mengawali pembicaraan dengan menyampaikan belasungkawa dan dukungan penuh bagi Indonesia yang tengah dilanda bencana di berbagai wilayah.

Baca Juga: Pangeran MBS Luncurkan Proyek Ambisius Gerbang Raja Salman: Berhimpitan dengan Masjidil Haram, Luas 12 Juta Meter Persegi

Putra Mahkota menegaskan bahwa Arab Saudi akan terus berdiri bersama Indonesia sebagai negara sahabat.

“Indonesia adalah negara besar dan pemimpinnya adalah Presiden yang kuat dalam menghadapi kondisi apapun,” ujar MBS dalam pernyataan yang dikutip Seskab.

Selain menyampaikan empati atas bencana, percakapan tersebut juga menyoroti salah satu agenda bilateral paling krusial tahun ini yakni rencana pembangunan perkampungan haji khusus untuk jemaah Indonesia.

Proyek tersebut diharapkan menjadi terobosan besar dalam peningkatan pelayanan haji.

Menurut Seskab, kedua pemimpin membahas detail teknis, mulai dari penentuan lokasi, rancangan fasilitas, hingga tahapan pembangunan yang akan dipersiapkan untuk memastikan kenyamanan dan efisiensi mobilitas jutaan jemaah Indonesia setiap tahunnya.

Baca Juga: Beredar Bocoran Rencana Pangeran MBS Buka Dua Toko Miras di Arab Saudi

“Presiden Prabowo dan Putra Mahkota MBS membahas kelanjutan mengenai rencana pembangunan perkampungan Haji, meliputi lokasi, proses pembangunan, serta fasilitas yang akan disiapkan bagi jemaah haji Indonesia,” ujar Teddy.

Percakapan ini dinilai mempertegas arah hubungan Jakarta-Riyadh yang terus menguat, baik pada aspek kemanusiaan, layanan keagamaan, maupun kerja sama pembangunan jangka panjang.

Pemerintah Indonesia berharap langkah tersebut menghasilkan manfaat yang langsung dirasakan masyarakat, terutama jemaah yang setiap tahun memenuhi Tanah Suci.***

Halaman:

Tags

Terkini