KONTEKS.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memperluas daftar tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terkait penerbitan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Tiga pejabat dan eks pejabat Kemnaker kembali ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik menemukan bukti kuat aliran dana kepada mereka.
Ketiganya ialah Sesdirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Chairul Fadhly Harahap, Kepala Biro (Karo) Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga, serta mantan Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Haiyani Rumondang.
Baca Juga: KPK Dalami Aliran Uang Pejabat Kemnaker dalam Kasus Izin Sertifikat K3 yang Jerat Noel Ebenezer
“KPK kembali menetapkan tiga orang tersangka baru: CFH, HR, dan SMS,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Kamis, 11 Desember 2025.
Menurutnya, penyidik telah mengantongi bukti cukup, termasuk catatan aliran dana pemerasan yang mengarah kepada para tersangka. Ketiganya kini dicegah bepergian ke luar negeri.
Dengan tambahan tiga nama ini, jumlah tersangka dalam kasus tersebut bertambah menjadi 14 orang, termasuk mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel, yang sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT).
Kronologi OTT dan Barang Bukti
Ketua KPK. Setyo Budiyanto memaparkan kembali kronologi OTT yang berlangsung pada 20 Agustus 2025.
Dalam operasi tersebut, penyidik mengamankan 15 mobil, tujuh sepeda motor, serta uang tunai Rp170 juta dan USD 2.201, yang diduga terkait praktik pemerasan dalam pengurusan sertifikat K3.
Setyo menyebut kasus ini mengungkap jaringan pemerasan yang melibatkan pejabat struktural, pejabat fungsional, hingga pihak swasta yang diduga menjadi perantara penerimaan uang.
Baca Juga: KPK Garap Eks Dirjen Kemenaker Sebagai Saksi Kasus Pemerasan Sertifikat K3 yang Jerat Noel Ebenezer
11 Tersangka Kasus Pemerasan Sertifikat K3
1. Irvian Bobby Mahendro (IBM) – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 (2022–2025)
2. Gerry Aditya Herwanto Putra (GAH) – Koordinator Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja (2022–sekarang)