nasional

Nama Aramco Mencuat dalam Ratas Bencana, Prabowo ke KASAD Maruli: You Punya Hubungan Apa Sama Saudi?

Selasa, 9 Desember 2025 | 16:05 WIB
Presiden Prabowo Subianto tanyakan Aramco ke KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam rapat terbatas bencana Aceh-Sumatra 2025 (Foto: YouTube/Sekretariat Presiden RI)

Ia menyebut TNI menargetkan pembangunan cepat di 20 lokasi, meski sebagian besar titik belum sepenuhnya terdata akibat akses yang masih sulit.

Sementara itu, laporan dari Kapolri menggambarkan skala bencana yang jauh dari kata sederhana.

Sebanyak 12.397 personel dikerahkan di tiga provinsi, dibantu anjing pelacak. Kebutuhan cold storage mendesak karena 221 jenazah belum teridentifikasi.

BNPB dalam laporannya juga menyampaikan telah mendistribusikan 213 ton beras, memperluas area posko, serta mengoperasikan helikopter antarprovinsi untuk menjangkau desa-desa terisolasi yang hingga hari sebelumnya hanya bisa menerima bantuan melalui airdrop.

Baca Juga: Segera Diadili, Mirwan MS Diambang Pemecatan, Prabowo: Ini Kalau Tentara Namanya Desersi

Namun, di antara tumpukan data, Presiden memilih kembali mengarahkan perhatian pada pembangunan jembatan.

“Jembatan ini sumber kehidupan rakyat,” tegasnya.

Warning Keras Prabowo ke Pejabat

Prabowo kemudian menekankan satu pesan besar yang ia ulang secara keras dan terbuka bahwa tidak ada toleransi bagi pihak manapun yang mencoba meraup keuntungan dari bencana.

“Saya tidak mau ada pihak-pihak yang menggunakan bencana ini untuk memperkaya diri. Saya akan tindak sangat keras,” ujarnya.

Baca Juga: Warning Keras Prabowo ke Pejabat soal Dana Bencana: Jangan Cari Untung di Tengah Penderitaan Rakyat!

Ia juga meminta seluruh aparat mencatat setiap indikasi kecurangan dalam proyek pembangunan maupun distribusi bantuan.

“Jangan ada mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat. Jadi kepolisian, semua pihak periksa. Pemda, catat kalau ada yang nakal-nakal, lipatgandakan harga dan sebagainya,” tegas Presiden.

Rapat darurat malam itu berakhir dengan instruksi jelas yaitu percepatan pemulihan, penegakan hukum ketat, dan pembangunan jembatan sebagai prioritas utama untuk memulihkan konektivitas Aceh secepat mungkin.***

Halaman:

Tags

Terkini