KONTEKS.CO.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus bekerja ekstra agar bisa segara mengoperasikan RSUD yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra.
Untuk itu, Kemenkes mempercepat pembersihan, perbaikan, dan pemulihan layanan di RSUD yang terdampak longsor dan banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan fasilitas kesehatan kembali berfungsi secepat mungkin.
Baca Juga: Bobby Prediksi Kerugian Banjir Bandang dan Longsor di Sumut Capai Rp9,98 Triliun, Ini Rinciannya
Di RSUD Aceh Tamiang, proses pembersihan berlangsung intensif sejak pagi dengan dukungan TNI dan Dinas Pemadam Kebakaran.
Area IGD yang terendam banjir sudah ditangani, dilanjutkan ke gedung Hemodialisa dan Poliklinik. Gudang farmasi di lantai dua dipastikan aman dan stok obat masih mencukupi.
Demi menopang operasional dasar, rumah sakit telah menerima genset 66.000 watt yang kini berfungsi, serta satu genset tambahan 100.000 watt yang disiagakan.
Baca Juga: Harga Pertalite Eceran di Aceh Tamiang Tembus Rp150 Ribu Usai Banjir Bandang, Tidak Masuk Akal
Tim Teknis RS Kemenkes Adam Malik juga sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh alat kesehatan.
Sementara itu, percepatan dukungan logistik dilakukan untuk RSUD Datu Beru Takengon. Sebuah genset 250 kWh didrop melalui helikopter Sikorsky di Lanud Sultan Iskandar Muda sebelum dikirim ke lokasi.
PLN juga memastikan instalasi listrik segera dilakukan karena sebagian area sekitar RSUD telah kembali mendapat pasokan listrik.
Baca Juga: CGV Tanam 2.857 Mangrove di Karawang, Bentengi Pesisir dari Abrasi dan Banjir Rob
PLN juga mengirim dua genset tambahan 250.000 watt untuk RSUD Datu Beru dan 100.000 watt untuk RSUD Muyang Kute di Kabupaten Bener Meriah. Pengiriman dipercepat melalui dukungan udara TNI AU.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya, mengatakan, komitmen pemerintah memulihkan layanan kesehatan sesegera mungkin.