nasional

Paling Parah Terdampak Banjir Bandang, Ini 5 Fakta Penting Aceh Tamiang yang Jarang Diketahui

Minggu, 7 Desember 2025 | 11:37 WIB
Masjid di Desa Sekumur yang masih tetap kokoh berdiri pasca banjir bandang menerjang wilayah Aceh Tamiang (Foto: Facebook/MeldiyaReza)

Catatan sejarah lain menyebut wilayah Tamiang dengan nama Da Miang, dan keberadaannya terekam dalam berbagai dokumen kuno, mulai dari prasasti Sriwijaya, catatan China karya Wee Pei Shih, hingga naskah kuno Negarakertagama dengan istilah Tumihang.

Daerah ini juga dikenal sebagai Bumi Muda Sedia, merujuk pada Raja Muda Sedia yang memerintah pada abad ke-14 dan memperoleh hak istimewa dari Sultan Aceh.

2. Daerah Pemekaran dari Aceh Timur

Aceh Tamiang resmi berdiri sebagai kabupaten setelah pemekaran dari Aceh Timur, mengikuti dinamika reformasi dan regulasi otonomi daerah tahun 1999.

Dukungan pembentukan kabupaten ini disampaikan melalui surat resmi Bupati Aceh Timur dan DPRD Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2000.

Hingga akhir 2023, jumlah penduduknya mencapai 308.102 jiwa. Secara geografis, letaknya strategis di jalur Lintas Timur Sumatera, hanya sekitar 130 km dari Kota Medan, membuat harga barang relatif stabil dibanding daerah Aceh lainnya.

Baca Juga: Jalur Medan–Aceh Tamiang Mulai Dapat Diakses

Wilayah ini juga tercatat lebih aman saat masa konflik GAM, di mana aktivitas ekonomi tetap berlangsung meski seruan mogok diberlakukan di banyak wilayah Aceh.

3. Kondisi Demografi yang Beragam

Aceh Tamiang adalah satu-satunya daerah di Aceh yang mayoritas dihuni oleh etnis Melayu Tamiang. Etnis Aceh menjadi kelompok terbesar kedua.

Selain itu, terdapat populasi besar Suku Jawa dan Suku Batak, sementara di wilayah hulu ditempati komunitas Suku Gayo, Alas, dan Karo.

Keberagaman etnis ini menjadikan Aceh Tamiang salah satu wilayah dengan karakter sosial paling majemuk di Provinsi Aceh.

4. Daerah Kaya Migas dan Sentra Sawit

Wilayah ini dikenal memiliki cadangan minyak dan gas, meski tidak sebesar Aceh Utara. Aceh Tamiang juga merupakan sentra perkebunan kelapa sawit yang penting di Aceh.

Baca Juga: Helikopter Panther TNI AL Distribusikan Bantuan Korban Bencana di Aceh Tamiang

Letaknya yang dilintasi dua sungai besar yakni Sungai Tamiang (Simpang Kiri dan Simpang Kanan) serta Sungai Kaloy, menjadikannya pusat aktivitas transportasi air. Struktur ekonominya ditunjang sektor pertanian, perdagangan, hingga industri pengolahan.

5. Potensi Wisata Belum Tergarap Maksimal

Aceh Tamiang menyimpan potensi wisata alam seperti Air Terjun Tujuh Tingkat, Air Terjun Sangka Pane, Gua Sarang Burung Walet, dan Pantai Kupang.

Namun, sebagian besar destinasi ini masih memerlukan penataan serius agar dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Halaman:

Tags

Terkini