KONTEKS.CO.ID - Kementerian Agama (Kemenag) meminta seluruh masjid di Indonesia menggelar salat gaib serta mengaktifkan peran kemanusiaan untuk membantu warga terdampak banjir besar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Imbauan ini disampaikan sebagai langkah cepat menyikapi situasi darurat yang membutuhkan dukungan luas dari masyarakat.
Selain itu, Kemenag melaporkan bahwa penggalangan dana bersama Baznas, Forum Zakat (FOZ), dan Poroz telah mencapai lebih dari Rp155 miliar, sementara Rekening Tanggap Darurat Kemenag telah menghimpun sekitar Rp2,6 miliar.
Baca Juga: Dituding Jadi Biang Kerok Banjir Sumatera, Prabowo Sebut Sawit Karunia 'Energi' dari Yang Maha Kuasa
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menegaskan masjid memiliki posisi strategis dalam gerakan solidaritas kemanusiaan.
“Masjid adalah tempat masyarakat bernaung dan mencari kekuatan. Di saat seperti ini, masjid juga perlu menjadi ruang untuk saling menolong,” ujarnya, dikutip pada Minggu, 7 Desember 2025.
Abu menyebut pihaknya telah menginstruksikan Kanwil, Kemenag kabupaten/kota, KUA, dan Dewan Kemakmuran Masjid untuk melakukan penggalangan donasi secara tertib, transparan, dan sesuai ketentuan.
“Kami ingin penyaluran bantuan dilakukan secara terukur dan mengedepankan prinsip kemaslahatan,” tegasnya.
Kemenag juga meminta takmir masjid mengaktifkan jejaring relawan, membuka posko bantuan, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah serta lembaga kemanusiaan.
Sinergi ini diperlukan untuk mempercepat penyaluran logistik seperti pangan, pakaian, air bersih, hingga layanan kesehatan darurat.
Tak hanya bantuan fisik, Abu Rokhmad mengingatkan pentingnya dukungan spiritual bagi warga terdampak bencana. Ia mendorong masjid menggelar doa bersama, menyediakan pendampingan rohani, dan memberi layanan penguatan mental bagi pengungsi.
“Bencana bukan hanya persoalan fisik, tetapi juga batin. Kehadiran masjid memberi energi ketenangan,” katanya.