KONTEKS.CO.ID - Bencana banjir baru-baru ini melanda Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara dengan intensitas dahsyat.
Uniknya, banjir ini datang dari gunung dan bukit, bukan laut, sehingga arus deras membawa kayu gelondongan yang cukup banyak.
Video amatir dari masyarakat pun memperlihatkan kayu-kayu tersebut terseret arus, memicu dugaan publik soal deforestasi di hulu.
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menepis asumsi bahwa semua kayu itu akibat pembalakan liar.
Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan, Dwi Januanto, menyatakan kayu terbawa arus bisa berasal dari pohon lapuk, tumbang alami, sisa penebangan legal, hingga ilegal.
Ia menegaskan, “Kami tidak menafikan kemungkinan praktik ilegal, namun kami sedang menelusuri sumber kayu dan memastikan illegal logging diproses sesuai ketentuan.”
Baca Juga: Cuaca Jakarta 1 Desember 2025: Hujan, Petir, dan Jakarta Pusat Berawan Sepanjang Hari
Gubernur Jawa Barat Ikut Komentar
Dedi Mulyadi membagikan video banjir di akun Instagram @dedimulyadi71 pada 1 Desember 2025.
Ia menyoroti misteri kayu gelondongan dan memberi pernyataan tegas, "Sepengetahuan saya, tidak pernah ada pohon di rimba raya roboh bergelimpangan karena bunuh diri massal."
"Hampir semua kerusakan hutan dan bergelimpangnya pohon akibat penebangan yang direncanakan.”
Baca Juga: Cuaca Jakarta 1 Desember 2025: Hujan, Petir, dan Jakarta Pusat Berawan Sepanjang Hari
Dedi pun mengajak semua pihak introspeksi diri dan menolak narasi pembenaran diri terkait bencana. “Mari kita introspeksi agar tidak mengulangi peristiwa itu lagi,” katanya.
Netizen pun ramai mendukung pernyataan Dedi, dengan komentar seperti, “Manusia bisa menyembunyikan kebohongan, tapi alam akan mengungkapkan kebenaran.”