KONTEKS.CO.ID - Perdebatan soal durian sebagai buah nasional kembali mencuat, kali ini melibatkan Indonesia dan Malaysia.
Malaysia tengah mengupayakan durian sebagai buah nasional, tetapi Indonesia menegaskan klaim tersebut tidak sepenuhnya tepat.
Kedua negara yang sama-sama memiliki tradisi durian kuat kini terlibat adu argumen tentang siapa yang paling berhak menyandang “mahkota” sang raja buah.
Baca Juga: Masih Diseleksi, PSSI Umumkan Pelatih Timnas Indonesia Pekan Depan
Sengketa muncul setelah Malaysia melalui Durian Manufacturer Association (DMA) meminta pemerintah mengakui durian sebagai buah nasional dan menetapkan 7 Juli sebagai ‘National Durian Day’.
Namun, Indonesia menolak setelah Menko Pangan Zulkifli Hasan pada Selasa 18 November 2025 menyatakan produksi durian Indonesia jauh lebih besar, sehingga wajar jika durian diklaim sebagai buah nasional Indonesia.
“Indonesia memproduksi hampir dua juta ton durian pada 2024, jauh di atas Malaysia,” kata Zulkifli kepada wartawan.
Baca Juga: Bareskrim Polri Koordinasi JPU Kejati Jabar Agar Kasus Lisa Mariana Segera Disidangkan
“Dengan fakta itu, saya percaya durian adalah buah nasional Indonesia,” ia menambahkan, seraya merujuk pada data dari BPS.
Menurut data tersebut, Indonesia menghasilkan 1,96 juta ton durian sepanjang 2024 yang merupakan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Adapun sentra produksi durian Indonesia tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Baca Juga: Eks Kadis PUPR Sumut Terancam 20 Tahun Penjara dalam Skandal Korupsi Proyek Jalan Rp165,8 Miliar
Sebaliknya, Malaysia memang berproduksi lebih sedikit, meski dikenal di pasar global lewat varietas premium seperti Musang King.***