nasional

Vatikan Memuji Pancasila dan Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia dalam Peluncuran Perangko

Minggu, 16 November 2025 | 08:17 WIB
Peluncuran perangko edisi khusus hubungan diplomatik Indonesia-Vatikan. (KBRI Takhta Suci Vatikan)

KONTEKS.CO.ID - Secretary for Relations with States Mgr Paul Richard Gallagher menegaskan kuatnya nilai-nilai kemanusiaan dalam hubungan Indonesia–Takhta Suci Vatikan yang sudah berlangsung 75 tahun.

Dalam sambutannya pada peluncuran perangko peringatan hubungan diplomatik Indonesia–Vatikan, ia menguraikan alasan Takhta Suci mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1947.

Menurut Gallagher, Takhta Suci memegang prinsip hak bangsa untuk menentukan nasib sendiri sesuai hukum internasional.

Baca Juga: Indonesia–Vatikan Luncurkan Perangko Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

“Diplomasi Vatikan tidak berorientasi pada kepentingan ekonomi atau militer, tetapi pada perdamaian, hak asasi manusia, kebebasan beragama, dan dialog antarbangsa,” begitu pernyataan tertulis dari Gallagher.

Gallagher menambahkan diplomasi Vatikan bertumpu pada sejarah panjang membangun jembatan, kerendahan hati, dan tindakan nyata demi kebaikan bersama.

Ia memuji kontribusi umat Kristiani di Indonesia yang aktif di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.

Baca Juga: Bisnis di Indonesia Jadi Sorotan, Ekspansi Burger King Tak Mampu Dongkrak Saham

Ia juga menegaskan nilai-nilai Pancasila selaras dengan prinsip yang dijunjung Takhta Suci Vatikan, seperti keadilan sosial, persatuan, hak asasi manusia, toleransi, dan penghormatan martabat manusia.

Ia mengutip pernyataan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia pada 2024 mengenai pentingnya merawat kerukunan dalam keberagaman.

Dubes RI untuk Takhta Suci, Trias Kuncahyono, menyampaikan terima kasih atas pengakuan Vatikan terhadap kemerdekaan Indonesia serta penerbitan perangko khusus ini.

Baca Juga: Operasi Hari Ketiga, Tim SAR Temukan Delapan Korban Longsor di Cilacap

“Perangko bukan hanya alat surat menyurat, tetapi penanda sejarah dan medium diplomasi kedua negara,” tulis Dubes Trias dalam pernyataan teks.

Sementara, Mgr Emilio Nappa memuji Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai model kerukunan antarumat beragama.

Halaman:

Terkini