nasional

Seskab Teddy Tegaskan Akurasi Data Jadi Kunci Arah Kebijakan Presiden Prabowo

Jumat, 14 November 2025 | 14:46 WIB
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya (Foto: BPMI Setpres RI)

KONTEKS.CO.ID - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan pentingnya akurasi data dalam penyusunan kebijakan nasional saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di Jakarta, Kamis, 13 November 2025.

Rakornas yang digelar Kementerian Sosial dan Badan Pusat Statistik (BPS) itu diikuti lebih dari 1.400 Kepala BPS serta Kepala Dinas Sosial dari seluruh Indonesia.

“Dibalik kebijakan yang tepat, pasti ada data yang akurat,” kata Seskab Teddy mengutip laman Setneg RI, Jumat, 14 November 2025.

Baca Juga: Tinjau Program Magang Nasional, Seskab Teddy: Dua Bulan Setelah Wisuda, Sudah Bisa Kerja!

Menurutnya, kehadiran di Rakornas atas undangan Menteri Sosial Saifullah Yusuf merupakan bagian dari upaya memastikan bahwa integrasi data sosial ekonomi berjalan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Pemerintah pusat disebut menaruh perhatian besar terhadap konsistensi dan keandalan data di seluruh daerah.

Seskab Teddy menjelaskan bahwa DTSEN yang dikelola BPS menjadi tonggak baru dalam tata kelola data nasional.

Sistem ini untuk pertama kalinya menyatukan seluruh data sosial ekonomi dalam satu basis terpadu.

“Percuma ada kebijakan jika tidak menggunakan data yang akurat. Kini, untuk pertama kalinya dalam sejarah bangsa, seluruh data sosial ekonomi telah dikumpulkan menjadi satu di BPS, yaitu melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Satu data, satu acuan, satu referensi bersama,” tegasnya.

Ia juga meminta seluruh Kepala Dinas Sosial serta Kepala BPS tingkat provinsi dan kabupaten/kota menjaga kualitas data agar program pemerintah benar-benar tepat sasaran.

Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Pertemuan dengan Seskab Teddy, Bersedia Gabung Komisi Reformasi Polri

“Tidak boleh lagi ada data yang salah, tidak boleh ada yang terlewat, tidak ada lagi warga yang harusnya berhak menerima bantuan namun tidak terdata,” imbuh Teddy. 

Dalam sesi dialog, Seskab Teddy mendengar langsung kendala lapangan dari perwakilan daerah, termasuk Aceh, Papua, NTT, dan Sulawesi Utara. Beragam tantangan geografis dinilai menjadi gambaran luasnya wilayah Indonesia, namun ia mengapresiasi semangat petugas daerah dalam memastikan validitas data.

Halaman:

Tags

Terkini