nasional

Menteri Wakaf Suriah Temui Menag Nasaruddin Umar di Istiqlal, Perkuat Kolaborasi Pendidikan Islam

Sabtu, 1 November 2025 | 17:10 WIB
Menteri Wakaf Suriah, Syaikh Muhammad Abu Khoiri Syukri temui Menag Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal (Foto: dok. Kemenag)

KONTEKS.CO.ID - Masjid Istiqlal Jakarta menjadi saksi pertemuan penting antara Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Wakaf Suriah, Syaikh Muhammad Abu Khoiri Syukri, beserta rombongan ulama Syam.

Keduanya membahas kerja sama strategis dalam penguatan kaderisasi ulama dan pengembangan wakaf produktif antara Indonesia dan Suriah.

“Indonesia membutuhkan kesinambungan kader ulama. Tradisi keilmuan Syam adalah rujukan Islam dunia, dan hubungan ulama Nusantara dengan Syam telah terjalin sejak lama,” ujar Menag, mengutip siaran pers Kemenag, Sabtu, 1 November 2025.

Baca Juga: Pulang ke Tanah Air, Menag Klaim Paus Leo Setuju Tindak-lanjuti Deklarasi Istiqlal

Nasaruddin menjelaskan, Masjid Istiqlal kini berperan sebagai pusat pembinaan calon ulama dan telah menjalankan program pendidikan sejak masa pandemi, ketika lebih dari 800 ulama wafat akibat Covid-19.

Ia menekankan pentingnya melahirkan ulama yang memiliki sanad keilmuan kuat serta relevan dengan tantangan zaman modern.

Syaikh Abu Khoiri menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Indonesia, sekaligus menyoroti keberhasilan bangsa ini menjaga kerukunan dan kedamaian.

Ia menuturkan bahwa Suriah kini tengah memasuki masa pemulihan dan membuka peluang kolaborasi global di bidang pendidikan Islam, riset, dan ekonomi umat.

“Indonesia dikenal dengan akhlak. Suriah dikenal dengan kedalaman ilmu. Bila akhlak dan ilmu bertemu, dunia Islam akan mendapat manfaat besar,” katanya.

Baca Juga: Bertemu Langsung Paus Leo, Menag Nasaruddin Umar Sampaikan Deklarasi Istiqlal

Dalam kesempatan yang sama, ulama Syam Muhammad Rajab Dieb menekankan pentingnya keseimbangan antara ilmu dan tazkiyatun nafs atau pembinaan akhlak.

“Ulama bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga pembawa cahaya dan teladan,” ujarnya.

Menag Nasaruddin kemudian memaparkan sembilan fokus kolaborasi strategis yang akan dikembangkan kedua negara, di antaranya pertukaran mahasiswa dan dosen, kerja sama riset keagamaan, pemberdayaan perempuan berbasis pendidikan Islam, hingga penguatan zakat dan wakaf produktif.

Halaman:

Tags

Terkini