KONTEKS.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan respons atas kejadian peresmian Masjid Darul Falah diramaikan dengan penampilan lima biduan seksi.
Kejadian ini berlangsung di Dusun Senden, Desa Jambon, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jateng. di Desa Senden Jambon Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, pada Rabu 22 Oktober 2025.
"Kami (MUI) sangat prihatin dan kecewa dengan kejadian ini," kata Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) MUI, KH Masyhuril Khamis, melansir Minggu 26 Oktober 2025.
Baca Juga: 5 Drama Korea Paling Hot Minggu Ini, Dari Romantis Bikin Baper sampai Misteri Bikin Deg-Degan!
Kiai Masyhuril menilai kejadian itu sangat merusak tatanan nilai masjid. Menurut dia, terdapat akhlak dan adab terhadap tempat ibadah yang harus diperhatikan oleh setiap umat, utamanya bagi seorang muslim.
Dengan itu, tidak ada pentingnya untuk mendatangkan seorang biduan dalam kegiatan peresmian masjid. Sebab, hal itu berhubungan langsung dengan nilai-nilai agama yang sakral untuk pendirian rumah Allah.
"Tidak ada urgensinya mendatangkan biduan. Karena ini untuk nilai-nilai agama yang sakral, peresmian rumah Allah," ujarnya.
Dengan begitu, Kiai Masyhuril meminta umat untuk senantiasa kritis terhadap persoalan yang mencampuradukkan antara hal yang tidak pantas dengan nilai kebenaran.
Dia berharap peresmian masjid yang mendatangkan biduan tidak memuat adanya unsur kesengajaan. Sebab jika ditemukan adanya kesengajaan akan menambah rentetan persoalan baru.
Bahkan, tegas dia, bila perlu pihaknya akan melakukan investigasi dan koordinasi lebih lanjut untuk mengungkap kejadian tersebut.
"Persoalan akhlak dan adab terhadap tempat ibadah menjadi perhatian kita, semoga bukan unsur kesengajaan. Sebab bila disengaja tentu akan menambah persoalan baru. Saatnya MUI melakukan investigasi dan berkoordinasi untuk mengungkap kejadian ini," papar Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Jam’iyatul Washliyah itu. ***