KONTEKS.CO.ID – Namanya Dirman Tumangger. Dia adalah petugas keamanan di MTsN Pakpak Bharat yang baru saja menerima Surat Keputusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (SK PPPK) Kemenag.
Kabar baik yang sudah lama Dirman Tumangger nantikan. Senyum pun membuncah di wajahnya.
Menariknya, di balik sukacitanya itu, terselip fakta lain yang harus ia hadapi. Ternyata masa tugasnya hanya tersisa satu bulan saja.
Baca Juga: Museum Sumpah Pemuda, Rumah Kos Bersejarah di Kramat Raya 106
Meski harus pensiun satu bulan kemudian, tak terlihat wajah yang menunjukkan kesedihan sedikit pun. Justru aura positif semangat dan rasa syukurnya telihat kuat.
“Ini pencapaian yang sudah lama saya impikan. Meskipun masa bakti saya tinggal sebentar, saya bangga akhirnya dapat merasakan menjadi abdi negara (PPPK Kemenag),” katanya dengan mata berkaca sewaktu menerima SK, Kamis 23 Oktober 2025.
Dirman sudah menjalankan tugasnya selama lima tahun dengan rasa penuh tanggung jawab. Ia menjaga keamanan madrasah dengan ketulusan dan kesetiaan yang tak pernah pudar. Dari pagi hingga sore, ia hadir di gerbang sekolah, menyapa guru dan siswa dengan senyum ramah yang menjadi ciri khasnya. Ia tahu betul arti kata “pengabdian”, bekerja bukan hanya semata karena gaji, tetapi karena cinta terhadap amanah.
Baca Juga: Banjir Semarang, BNPB: Operasi Modifikasi Cuaca Dilanjutkan Hari Ini
Perjalanan menuju pengangkatan sebagai PPPK tentu tidaklah mudah. Ia harus menjalani proses panjang mulai dari pendaftaran, seleksi berkas sampai menunggu pengumuman yang tak juga datang.
Tapi semua penantian itu terbayar Ketika nama akhirnya Beliau tertera dalam daftar penerima SK.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kemenag atas kesempatan ini. Saya juga bersyukur kepada keluarga dan rekan kerja yang selalu mendukung saya dari awal sampai akhir,” ucapnya penuh syukur.
Baca Juga: Tuan Rumah Kuasai Final wondr by BNI Indonesia Masters 2025, Pastikan Gelar Juara Ganda Putri!
Kini, meski tinggal sebulan masa baktinya sebagai PPPK, Dirman ingin menghabiskan waktunya dengan penuh makna. Ia tetap menjalankan tugas seperti biasa yakni menjaga madrasah dengan penuh keikhlasan.
“Bagi saya, pengabdian bukan diukur dari lamanya waktu, tapi dari ketulusan hati, Walaupun waktu saya tidak lama lagi, saya tetap bersemangat karena akhirnya bisa merasakan menjadi abdi negara (ASN),” tegasnya. ***