nasional

Kenang Dukungan pada Masa Apartheid, Presiden Ramaphosa: Indonesia Sekutu Setia Afrika Selatan

Rabu, 22 Oktober 2025 | 16:48 WIB
Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden Republik Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta (Foto: BPMI Setpres RI)

KONTEKS.CO.ID - Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025 siang.

Dua pemimpin negara dari belahan dunia selatan, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Republik Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa, duduk satu meja dalam pertemuan bilateral dengan format working lunch.

Namun pertemuan itu tak hanya soal angka dan kerja sama ekonomi. Di hadapan delegasi kedua negara, Ramaphosa membuka perbincangan dengan sebuah kenangan, tentang saat rakyat Afrika Selatan menemukan sahabat setia dalam perjuangan panjang mereka melawan apartheid.

Baca Juga: Disambut Hangat di Istana Merdeka, Prabowo-Ramaphosa Sepakat Perluas Kerja Sama Strategis

“Selama bertahun-tahun, rakyat Afrika Selatan menemukan sekutu setia di Indonesia, yang secara konsisten mendukung perjuangan melawan apartheid. Kami akan selalu berterima kasih atas dukungan dan solidaritas rakyat Indonesia,” ujar Ramaphosa mengawali cerita, seperti dikutip dari laman Sekretariat Presiden (Setpres) RI.

Ia mengingat kembali Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung, Jawa Barat yang menjadi sumber inspirasi bagi gerakan antiapartheid di negerinya.

Hubungan historis inilah yang menjadi landasan kuat bagi kedua negara untuk melangkah lebih jauh dalam kerja sama strategis.

Ramaphosa kemudian menyoroti peluang besar mempererat kemitraan melalui forum BRICS, yang dinilainya dapat menjadi motor penggerak perubahan global yang lebih adil.

“Kemitraan ekonomi BRICS juga memberikan potensi besar untuk mendukung pembangunan dan transformasi di negara kita, dan kami mendorong pendalaman partisipasi Indonesia dalam semua struktur BRICS, khususnya dalam kemitraan ekonomi BRICS,” tuturnya.

Baca Juga: Prabowo Perintahkan Pembentukan Ditjen Pesantren di Kemenag, Ini Tugas Awalnya  

Bagi Ramaphosa, kerja sama Indonesia–Afrika Selatan bukan sekadar hubungan diplomatik, namun perjalanan bersama menghadapi tantangan sosial seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan. Ia menekankan pentingnya melibatkan kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan.

“Dan dengan partisipasi, saya maksudkan sebuah cara besar di mana mereka bisa berpartisipasi,” tegasnya.

Ramaphosa juga memberikan apresiasi atas peran aktif Indonesia di berbagai forum internasional, termasuk G20 yang tahun ini digelar di Johannesburg. Ia menyambut baik rencana kehadiran Presiden Prabowo pada KTT G20 bulan depan.

Halaman:

Tags

Terkini