nasional

Gelombang Keracunan Massal Hantam Program MBG, 106 Dapur Ditutup hingga Bawa-Bawa Nama Jepang

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:18 WIB
Gelombang hantam program MBG, 106 dapur umum ditutup pemerintah (Foto: Instagram/@badangizinasional.ri)

Ray mendesak agar seluruh dapur MBG ditutup sementara hingga sistem keamanan pangan benar-benar diperbaiki. Menurutnya, penutupan 106 dapur baru dilakukan setelah jumlah korban melonjak signifikan sejak September.

Sementara itu, Ruben, pengusaha katering sehat, menilai perlu adanya keterlibatan orang tua dalam penyediaan makanan bagi anak sekolah, mirip dengan sistem Kyushoku di Jepang.

“Di sana (Jepang), orang tua siswa terlibat langsung. Mereka datang pagi, menyiapkan makanan untuk anak-anak mereka. Pemerintahnya pun sudah menyiapkan sistem ini sejak tahun 1930-an,” jelasnya.

Ia menilai, keterlibatan orang tua dapat memperkuat rasa tanggung jawab bersama atas kualitas makanan, sekaligus menekan potensi kelalaian dalam rantai distribusi.

BGN Bentuk Tim Investigasi Multidisiplin

Menanggapi gelombang kritik, BGN membentuk dua tim investigasi untuk menelusuri akar penyebab keracunan massal.

Baca Juga: Survei Poltracking: 58,4 Persen Masyarakat Dukung Reshuffle Kabinet, Program MBG Paling Terasa Manfaatnya

“Dari dalam ada Deputi Tauwas, itu pemantauan dan pengawasan. Mereka bekerja sama dengan Kepolisian, BIN, Dinkes, BPOM, dan juga pemda setempat,” ujar Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang.

Tim independen juga melibatkan ahli kimia, farmasi, dan chef profesional untuk memeriksa aspek bahan baku, kebersihan, dan proses produksi. Investigasi ini mencakup 70 kasus keracunan yang berdampak pada lebih dari 5.900 penerima MBG di seluruh Indonesia.

“Pendekatan multidisiplin ini penting agar akar masalah dapat diungkap secara menyeluruh,” tandas Nanik.

Namun bagi publik, langkah tersebut belum cukup. Kepercayaan sudah terlanjur retak, dan keselamatan jutaan anak kini menjadi taruhan.***

Halaman:

Tags

Terkini