KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya tak segan mengganti menteri yang tidak patuh atau melanggar komitmen kerja.
Hal ini ia sampaikan saat memberi sambutan dalam sidang senat terbuka wisuda 521 sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Centre, Bandung, Sabtu 18 Oktober 2025.
“Kalau ada satu, dua menteri nakal, saya peringatkan. Satu kali, dua kali, tiga kali tetap nakal, ya harus diganti. Ini demi negara, bangsa, dan rakyat. Tidak boleh ada rasa kasihan, yang kasihan itu rakyat Indonesia,” tegas Prabowo, dikutip dari YouTube.
Baca Juga: Wamenag Romo Syafii Resmi Nikahi Maya Suhasni di Masjid Al Azhar, Dihadiri Sejumlah Tokoh Penting
Menurutnya, reshuffle bukan urusan pribadi, melainkan tanggung jawab terhadap kepentingan publik. Ia menegaskan tak masalah jika ada menteri yang merasa kecewa atau bahkan membencinya setelah diganti.
Prabowo Tak Gentar Hadapi Tekanan dan Koruptor
Prabowo juga menepis kekhawatiran soal ancaman dari pihak-pihak yang disebut memiliki kekuatan uang, termasuk koruptor yang bisa membiayai aksi demonstrasi.
“Saya tidak peduli, yang penting rakyat Indonesia mendukung saya,” ujarnya dengan nada tegas.
Presiden meyakini dukungan rakyat akan menjadi modal utama untuk melawan kelompok yang berusaha menghalangi agenda pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Prabowo turut mengapresiasi langkah Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang mengembalikan anggaran makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp70 triliun karena khawatir tak terserap hingga akhir tahun.
“Dalam sejarah republik ini jarang ada pejabat mengembalikan uang. Biasanya menjelang akhir tahun malah cari kegiatan agar anggaran habis,” katanya.
Prabowo bahkan mengakui dirinya kerap memberi anggaran lebih besar dari yang diajukan menteri.
“Kadang mereka minta Rp5 triliun, saya kasih Rp10 triliun. Kapan lagi ada Presiden seperti itu,” tutupnya dengan senyum.***